Revolusi Mental Dinilai Belum Berhasil, Ini Jawaban Istana

Rabu, 19 Oktober 2016 - 19:29 WIB
Revolusi Mental Dinilai Belum Berhasil, Ini Jawaban Istana
Revolusi Mental Dinilai Belum Berhasil, Ini Jawaban Istana
A A A
JAKARTA - Jargon revolusi mental yang digaungkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dinilai belum berhasil membawa perubahan karakter oleh sebagian kalangan. Hal itu pun diamini Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menilai revolusi mental belum berhasil.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menilai, untuk mengukur keberhasilan revolusi mental dalam waktu dua tahun ini, ‎berpulang kepada masyarakat. Sebab, bicara revolusi mental dasarnya adalah kepuasan rakyat.

Dia menjelaskan, ‎penyeragaman harga Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di Papua merupakan terobosan revolusi mental yang membutuhkan keberanian besar.

‎"Itu kan sebuah bentuk kebijakan yang revolusioner yang mungkin tidak pernah ada sebelumnya dan ini memang pertama kali‎," ujar Pramono di kantornya, Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Menurut Pramono, indikator itu satu di antara wujud revolusi mental yang dicanangkan pemerintah. Belum lagi, soal poros maritim yang terus mengalami perbaikan.

Menurutnya, modal utama revolusi mental adalah perimbangan dan keadilan di masyarakat seperti yang dilakukan pemerintah terhadap masyarakat Papua. Sehingga tanpa terkecuali semua masyarakat siap menghadapi persaingan antar negara.

"Ini lah yang akan dilakukan. Tapi memang kalau Pak Fahri enggak kritik kita juga enggak nyaman. Jadi kita harapkan Pak Fahri selalu kritik," ucapnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7459 seconds (0.1#10.140)