Bamsoet: Negara Harus Bertindak Ekstra Keras terhadap Pelaku Teror
A
A
A
JAKARTA - Serangan terorisme yang terjadi di seluruh belahan dunia diminta direspons dengan aksi yang luar biasa. Serangan teror itu terjadi mulai Istanbul, Dhaka, Madinah hingga Surakarta.
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) berpendapat, serangan di beberapa belahan dunia itu menunjukkan kebrutalan pelaku teror saat ini. "Kebrutalan pelaku teror saat ini mau tak mau, harus disikapi dengan kebijakan serta langkah-langkah antiteror yang luar biasa pula," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya kepada Sindonews, Selasa (5/7/2016).
Menurut dia, negara tidak boleh lagi memberi toleransi kepada siapa saja atau kelompok yang terindikasi sebagai pelaku teror. Lanjut dia, negara juga tidak boleh minimalis ketika masyarakat terancam oleh para pelaku teror.
"Sebaliknya, negara harus bertindak ekstra keras dan lugas terhadap kelompok-kelompok yang terindikasi teroris," tuturnya.
Dia meminta, segenap aparatur keamanan negara meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan untuk mengantisipasi dan merespons brutalitas pelaku teror yang beraksi atas alasan apa pun.
"Brutalitas pelaku teror akhir-akhir ini tidak bisa ditoleransi lagi, karena dilakukan beberapa jam sebelum masyarakat merayakan hari besar keagamaan," ungkapnya.
Adapun bom bunuh diri yang terjadi di halaman Mapolresta Solo pagi tadi dianggapnya mengejutkan. Karena waktu kejadiannya bertepatan dengan memuncaknya keprihatinan masyarakat Indonesia atas peristiwa serupa yang terjadi Arab Saudi.
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) berpendapat, serangan di beberapa belahan dunia itu menunjukkan kebrutalan pelaku teror saat ini. "Kebrutalan pelaku teror saat ini mau tak mau, harus disikapi dengan kebijakan serta langkah-langkah antiteror yang luar biasa pula," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya kepada Sindonews, Selasa (5/7/2016).
Menurut dia, negara tidak boleh lagi memberi toleransi kepada siapa saja atau kelompok yang terindikasi sebagai pelaku teror. Lanjut dia, negara juga tidak boleh minimalis ketika masyarakat terancam oleh para pelaku teror.
"Sebaliknya, negara harus bertindak ekstra keras dan lugas terhadap kelompok-kelompok yang terindikasi teroris," tuturnya.
Dia meminta, segenap aparatur keamanan negara meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan untuk mengantisipasi dan merespons brutalitas pelaku teror yang beraksi atas alasan apa pun.
"Brutalitas pelaku teror akhir-akhir ini tidak bisa ditoleransi lagi, karena dilakukan beberapa jam sebelum masyarakat merayakan hari besar keagamaan," ungkapnya.
Adapun bom bunuh diri yang terjadi di halaman Mapolresta Solo pagi tadi dianggapnya mengejutkan. Karena waktu kejadiannya bertepatan dengan memuncaknya keprihatinan masyarakat Indonesia atas peristiwa serupa yang terjadi Arab Saudi.
(kri)