Marwan Jafar: Nusantara Mengaji Murni Gerakan Meraih Ridha Allah

Minggu, 08 Mei 2016 - 21:27 WIB
Marwan Jafar: Nusantara Mengaji Murni Gerakan Meraih Ridha Allah
Marwan Jafar: Nusantara Mengaji Murni Gerakan Meraih Ridha Allah
A A A
JAKARTA - Hadirnya kegiatan Nusantara Mengaji yang mengkhatamkan Alquran lebih dari 300 ribu kali ini semakin menjawab kerinduan umat Islam kepada Alquran.

Hal tersebut disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Marwan Jafar saat menutup kegiatan Nusantara Mengaji di Kota Banda Aceh, Minggu (8/5/2016).

"Kita semua sesungguhnya sangat rindu akan Alquran. Demi Alquran kita dipersatukan dari berbagai macam golongan, etnis, jabatan, struktur sosial tanpa pandang bulu. Alquran telah menyatukan kita semua hari ini," tuturnya.

Menurut dia, gerakan Nusantara Mengaji yang diinisiasi oleh Muhaimin Iskandar tersebut, bertujuan demi kelancaran proses berjalannya berbangsa dan bernegara.

Dia berharap, gerakan tersebut akan melahirkan gerakan-gerakan mengaji di masjid dan musala demi kembali membumikan Alquran.

"Agar masalah yang mendera bangsa ini dapat terselesaikan. Bacaan Alquran ini adalah demi keluhuran, kemakmuran, dan kesejahteran bagi Indonesia. Ini tentu relevan, bahwa mencintai Tanah Air adalah bagian dari iman," ujarnya.

Dia menegaskan, gerakan Nusantara Mengaji digelar tanpa mengandung unsur-unsur politik. Gerakan tersebut murni digelar hanya untuk bermunajat kepada Allhah SWT.

"Kita lepaskan semua baju politik kita. Ini adalah murni gerakan untuk meraih ridha Allah SWT," ujarnya.

Menteri Marwan berpesan kepada pemuda Islam di Indonesia agar turut membudayakan bacaan Alquran setiap hari. "Jangan waktunya habis untuk main game dan nonton televisi. Tapi waktu habis untuk membaca Alquran," ujarnya.

Dia menjelaskan, penutupan Nusantara Mengaji sengaja ditempatkan di Masjid Baiturrahim Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa Banda Aceh. Hal tersebut sekaligus mengenang bencana tsunami yang pernah melanda Aceh.

Hingga kini masjid tersebut tetap berdiri kokoh meski pernah diterpa bencana tsunami. "Saya yakin, masjid ini digunakan untuk mengaji, dan shalat berjamaah setiap harinya. Saya juga yakin, masjid ini didirikan oleh orang-orang ikhlas yang berjihad di jalan Allah SWT," ujarnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5903 seconds (0.1#10.140)