Polri Tak Akan Tambah Personel Operasi Tinombala
A
A
A
JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak akan menambah pesonel dalam operasi Tinombala yang bertujuan memburu kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
Seperti diketahui, helikopter TNI AD jatuh dalam menjalankan tugas perbantuan Polri di Poso, Minggu 20 Maret 2016. Peristiwa tersebut menewaskan 13 orang prajurit.
“Tidak ada penambahan, kita tetap lakukan operasi dengan jumlah aparat segitu,” kata Badrodin di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2016).
Menurut Badrodin, operasi Tinombala yang dimulai sejak awal Januari 2016 telah membuat keberadaan kelompok radikal yang dipimpin Santoso makin terdesak.
“Mereka sudah terdesak, beberapa hari lalu ada kontak dan hari ini juga ada kontak tembak tapi anggota kita tidak ada yang sampai tewas,” tutur Badrodin.
Operasi Tinombala yang melibatkan TNI dan Polri sudah dimulai sejak 10 Januari 2016 lalu dan berakhir 9 Maret 2016. Kemudian, pemerintah memperpanjang operasi tersebut selama enam bulan.
PILIHAN:
Soal Insiden Natuna, China Dinilai Tak Hargai Kedaulatan RI
Seperti diketahui, helikopter TNI AD jatuh dalam menjalankan tugas perbantuan Polri di Poso, Minggu 20 Maret 2016. Peristiwa tersebut menewaskan 13 orang prajurit.
“Tidak ada penambahan, kita tetap lakukan operasi dengan jumlah aparat segitu,” kata Badrodin di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2016).
Menurut Badrodin, operasi Tinombala yang dimulai sejak awal Januari 2016 telah membuat keberadaan kelompok radikal yang dipimpin Santoso makin terdesak.
“Mereka sudah terdesak, beberapa hari lalu ada kontak dan hari ini juga ada kontak tembak tapi anggota kita tidak ada yang sampai tewas,” tutur Badrodin.
Operasi Tinombala yang melibatkan TNI dan Polri sudah dimulai sejak 10 Januari 2016 lalu dan berakhir 9 Maret 2016. Kemudian, pemerintah memperpanjang operasi tersebut selama enam bulan.
PILIHAN:
Soal Insiden Natuna, China Dinilai Tak Hargai Kedaulatan RI
(dam)