Jamaah Haji Diimbau Patuhi Aturan

Kamis, 03 September 2015 - 08:06 WIB
Jamaah Haji Diimbau Patuhi Aturan
Jamaah Haji Diimbau Patuhi Aturan
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia setiap tahun berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap jamaah haji.Tujuannya agar seluruh jamaah bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk dan menjadi haji mabrur.

Kementerian Agama (Kemenag) pada akhir Juli 2015 di Jakarta telah meluncurkan aplikasi dalam ponsel pintar bernama Haji Pintar. Aplikasi ini berisi konten tentang panduan dan informasi dalam melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta Abdurrahman mengatakan aplikasi ini merupakan upaya Kemenag untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.

Aplikasi yang dapat dioperasikan menggunakan telepon seluler (ponsel) berbasis Android ini membuat pelayanan semakin transparan.

Aplikasi itu juga untuk memudahkan jamaah mendapatkan banyak informasi seperti pemondokan di Madinah dan Mekkah, lokasi tenda maktab di Arafah dan Muzdalifah, transportasi,jadwal keberangkatan dan kepulangan, bus shalawat selama di Mekkah,pelayanan catering dan kesehatan.

“Aplikasi dapat diunduh di Google Play dan laman Kementerian Agama," ujar Abdurrahman

Dia menambahkan, apabila jemaah haji mengalami kebingungan setiba di Tanah Suci untuk tidak malu bertanya kepada petugas atau orang Indonesia lainnya yang ditemui di Madinah dan Mekkah.

Sikap tersebut perlu agar jamaah tidak tersesat ketika hendak kembali ke pemondokan. “Kelemahan jamaah haji Indonesia seringkali enggan bertanya kalau bukan dari kelompoknya, padahal yang pakai merah putih adalah saudaranya Indonesia,” tutur Abdurrahman saat berbicara dalam acara dialog bertemakan Haji Aman, Nyaman dan Sehat pagi hari di Asrama Pondok Gede Jakarta, belum lama ini.

Selanjutnya dalam dialog yang diadakan Sindo Weekly bekerja sama Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan dan Master Card pagi hari di Asrama Pondok Gede Jakarta ini, dia mengimbau jamaah untuk selalu patuhi selalu anjuran-anjuran para petugas haji.

Dia juga mengimbau jamaah untuk menjaga kondisi fisik dan jangan sampai tubuh terlalu lelah saat menuju Arafah.

Oleh kareana itu, kata dia, jamaah hendaknya tidak merasa sungkan untuk meminta pertolongan petugas.

Abdurrahman menjelaskan dalam musim haji tahun 2015, Asrama Haji Pondok Gede memberangkatkan 39 kloter.

Sementara Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (Ka KKP) Asrama Haji Pondok Gede Oenedo Gumarang menegaskan para petugas kesehatan sudah siap bertugas untuk memberikan pelayanan kepada jamaah haji.

“Kita siap mengantarkan para calon jamaah haji untuk bisa melaksanakan ibadah dengan sehat, khusyu sehingga meraih haji mabrur dan kembali ke Tanah Air dengan selamat,” ujar dia.

Untuk meraih kesehatan prima Oenedo mengingatkan seluruh jamaah haji Indonesia mawas diri dengan menjaga kesehatan, serta kebersihan lingkungan sekitar saat melakukan ibadah haji.

Sejak awal tahun, Kemenkes telah berupaya memastikan kesehatan para jamaah untuk meminimalisasi risiko sakit saat di Tanah Haram,termasuk MERS-CoV (Middle East respiratory syndrome Corona Virus) atau dikenal Sindrom Pernapasan Timur Tengah yang menyerang jemaah haji.

Menurut Oenedo, sebelum berangkat calon jemaah haji sudah diberikan penyuluhan-penyuluhan tentang MERS dan bagaimana pencegahannya, begitu juga saat di bandara dan ketika tiba di sana.

Calon jemaah juga diberikan masker ekstra untuk melindungi diri terhadap kemungkinan MERS.

Selanjutnya kepada jemaah yang sudah mengalami penyakit jantung kronis, diabetes, gagal ginjal, atau paru kronis sebaiknya menyiapkan obat-obatan yang harus dimakan secara rutin. Apabila kekurangan obat, kata dia, jamaah bisa meminta pertolongan dokter kloter.

Selain itu, dia juga menganjurkan agar jemaah dan calon jemaah haji melakukan cuci tangan dengan sabun untuk mengurangi risiko penularan berbagai penyakit.

Selain masalah diatas, pengaturan keuangan seperti terhindar dari pencurian, tidak membuang waktu karena harus menukarkan dalam bentuk riyal, menarik uang dari rupiah ke riyal, termasuk juga bagian masalah dalam ibadah haji.

Menurut Vice presiden Master Card Indonesia Tommy Singgih untuk memberikan kemudahan melayani jemaah haji, Januari 2015 MasterCard meluncurkan Kartu Haji dan Umrah Indonesia yang memberikan banyak untuk memfasilitasi jemaah haji dan jemaah Umrah selama beribadah di Tanah Suci maupun keperluan sehari-hari di Tanah Air. Khusus kartu haji dan umrah Indonesia untuk sementara ini hanya diterbitkan BNI Syariah.

Selanjutnya, sambung Tommy, kartu itu berfungsi sebagai Kartu ATM sekaligus sebagai kartu belanja yang diterima disemua ATM dan merchant yang berlogo MasterCard di seluruh Dunia.

Apabila dalam perjalanan menuju dan dari Arab Saudi, jamaah transit di suatu negara maka kartu ini bisa digunakan.

Begitu juga bila Jamaah telah kembali ke Tanah Air. Selain itu kartu ini bisa tetap digunakan untuk menarik uang tunai dan belanja.


PILIHAN:


9.079 Jamaah Haji Sudah Masuk Mekkah
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3914 seconds (0.1#10.140)