Gejolak di Malaysia Bisa Jadi Pelajaran Indonesia

Minggu, 30 Agustus 2015 - 12:51 WIB
Gejolak di Malaysia Bisa Jadi Pelajaran Indonesia
Gejolak di Malaysia Bisa Jadi Pelajaran Indonesia
A A A
JAKARTA - Aksi demonstrasi besar-besaran terjadi Kuala Lumpur, Malaysia. Puluhan ribu demonstran turun ke jalan melakukan aksi protes terhadap pemerintah.

Peristiwa yang terjadi akibat krisis politik dan ekonomi itu dinilai bukan tidak mungkin terjadi di Indonesia apabila pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tidak memperbaiki kondisi ekonomi secara cepat.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Bakir Ikhsan mengakui situasi politik Indonesia berbeda dengan Malaysia. Namun, sambung dia, bukan tidak mungkin kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Indonesia bisa terus berkurang akibat persoalan ekonomi.

Apabila itu terjadi, menurut dia, Indonesia bisa mengalami hal sama dengan yang terjadi di Malaysia. "Iya, iya kita mengingatkan (bisa merembet). Betul bahwa memang kita tidak bisa mengisolasi dari perkembangan global di sana (Malaysia)," ujar Bakir kepada Sindonews, Minggu (30/8/2015).

Menurut dia, gelombang demonstrasi di negara-negara berkembang sedikit banyak dipengaruhi situasi politik dan ekonomi. (Baca: Serukan Reformasi, Demo Pelengseran PM Malaysia Berlanjut)

Dia menilai Indonesia tidak hanya sedang mengalami keterpurukan ekonomi, tapi juga kian memudarnya kerpercayaan publik terhadap pemerintah. Oleh karena itu, saran Bakir, pemerintah Indonesia harus mampu bertahan dengan cara sendiri.

Dia mengingatkan agar pemerintah tidak melulu menyalahkan kondisi ekonomi-politik global atas persoalan ekonomi di dalam negeri.

Menurut dia, pemerintah Indonesia harus mampu fokus memperkuat pengelolaan sumber daya Indonesia yang dimilikinya untuk menyelamatkan ekonomi masyarakat kecil.

Bakir tidak memungkiri adanya fakta nilai rupiah yang anjlok serta kondisi ekonomi yang tak kunjung membaik akan berakibat pada pengangguran dan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran dialami masyarakat bawah.

"Artinya kita bisa menggerakan sektor-sektor yang ada di tengah masyarakat kita, apapun, mungkin dampaknya tidak secepat seperti ekonomi dunia lain, tetapi paling tidak pemerintah bisa menggerakan masyarakat sehingga mereka bangga dengan pemerintah kita," tuturnya.

Menurut dia, kepercayaan publik terhadap pemerintah merupakan hal penting. Faktor itu yang membuat kondisi politik saat ini kondusif.

"Kita mampu bertahan sampai sekarang dengan kondisi yang ada sekarang ini karena ada rasa kepercayaan masyarakat, ini menjadi modal sebenarnya," tuturnya.


PILIHAN:


Rupiah Melemah, DPR Diminta Tak Diam Saja
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7145 seconds (0.1#10.140)