Ical dan Agung Segera Teken Islah

Rabu, 27 Mei 2015 - 05:07 WIB
Ical dan Agung Segera Teken Islah
Ical dan Agung Segera Teken Islah
A A A
JAKARTA - Dua kubu Partai Golkar yakni, Kubu Aburizal Bakrie (ARB/Ical) hasil Munas Bali dan Kubu Agung Laksono (AL) hasil Munas Ancol telah menyepakati prinsip dasar islah terbatas yang diinisiasi oleh politikus senior Partai Golkar sekaligus Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK). Dalam minggu ini kedua belah kubu akan tandatangani kesepakatan islah terbatas.

"Nah sekarang ini prinsip dasar itu sudah diamini baik ARB maupun Agung. Bahkan lebih dulu dari pihak kami, dan kemarin malam pihak Agung sudah paraf. Tentu, penandatanganan (kesepakatan islah) minggu ini paling lambat, bisa hari minggu," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar hasil Munas Bali, Idrus Marham kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 26 Mei kemarin.

Idrus mengharapkan, sebelum hari Senin mendatang kesepakatan bersama untuk islah terbatas, khususnya dalam rangka menjamin dan memastikan dengan cara apapun, bahwa Partai Golkar dapat mengikuti Pilkada Serentak gelombang pertama di 2015. "Jadi memang saya konfirmasi dan saya baru ketemu JK makan siang dan bahas tentang tindak lanjut dari apa yang telah dibicarakan sebelumnya," jelasnya.

Idrus berujar, untuk tahapan awal Partai Golkar akan melakukan penjaringan bakal calon kepala daerah terlebih dulu. DPD Partai Golkar di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota seharusnya sudah mengikuti tahapan pilkada ddimana pendaftaran dimulai pada 26-28 Juli mendatang.

"Survei-survei sejatinya sudah harus dilakukan. Karena pendaftaran dimulai 26 Juli sampai 28 Juli," ujarnya.

Mengenai persoalan penandatanganan, menurutnya, hal itu diserahkan pada aturan yang ada dengan mengacu pada UU Parpol, PKPU Pilkada, hasil PTUN, dan kesepakatan-kesepakatan kedua belah kubu. Karena, Partai Golkar ingin membuat kesepakatan islah secara yuridis formal yang bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga posisi Golkar kuat dalam menghadapi gugatan pihak yang kalah.

"Komitmen mengedepankan Partai Golkar, Pilkada, tim penjaringan, dan penandatangan pencalonan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada," terang Idrus.

Lebih jauh Idrus menjelaskan, jika mengacu pada PKPU Pilkada maka sudah jelas bahwa SK Menkumham tentang pengesahan pendaftaran kepengurusan Agung yang dibatalkan PTUN tidak bisa dijadikan dasar hukum untuk pendaftaran. Dan itu mengikat bagi semuanya, bukan hanya parpol yang bersengketa tapi semua lembaga.

Adapun putusan PTUN yang mengesahkan kepengurusan hasil Munas Riau 2010, Idrus menambahkan, hal itu untuk menghindari adanya kekosongan hukum dan memproteksi Partai Golkar dari intervensi Menkumham. "Dipertegas juga oleh JK bahwa ini persoalan internal Golkar, tidak ada oknum luar yang bisa mengacaukan," tambah Idrus.

Namun demikian, dikatakan oleh KPU bahwa memang betul Munas Riau yang berhak menadatangani pencalonan pilkada berdasarkan hasil putusan PTUN. Dan itu menjadi fakta hukum baru yang masih akan dikaji oleh KPU.

"Bukan soal ARB-Idrus Marham yang tanda tangan, ini soal Golkar. Siapapun yang diatur untuk menandatangani kita harus legowo," tandas Idrus.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Yorrys Raweyai membenarkan bahwa kemarin malam kedua belah pihak sudah memparaf empat poin kesepakatan islah terbatas. Dan untuk penandatanganan kesepakatan islah kemungkinan akan dilakukan Jumat depan. "Tadinya dijadwalkan Kamis. Tapi ARB lagi di luar negeri," kata Yorrys saat dihubungi wartawan.

Saat ini, lanjut Yorrys, pihaknya tengah mempersiapkan tiga orang perwakilan yang akan duduk sebagai tim islah, dan tiga orang berasal dari kubu ARB. Tim ini nantinya akan membuat kerangka kerja, kemudian menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan. Setelah kesepakatan ditandatangani, tim ini mulai bekerja untuk sosialisasi ke bawah.

"Tapi itu kan lampiran dari kesepakatan itu kan masukan-masukan kan kemarin sudah dicatat. Nah nanti lampiran itu nanti yang akan menjadi teknis dari kesepakatan itu kan," jelas Yorrys.

Namun demikian, menurut Yorrys, masih terdapat masalah yang dihadapi kedua belah pihak yakni, dalam penentuan tiga orang yang akan mewakili kubu dalam tim islah. Sedangkan, semua orang ingin ikut dalam tim tersebut. Kemudian, tim ini akan membuat kerangka pilkada dan menginventarisir persoalan-persoalan di daerah yang beragam.

"Tapi yang penting begini, kita sekarang itu hanya bicara tujuan dulu. Tujuan bahwa bersama-sama mau menyukseskan pilkada untuk kepentingan Golkar," ujar Yorrys.

Yorrys menegaskan, yang terpenting kedua kubu siap dalam tahapan ini sehingga, tidak saling mencurigai. Kalau sudah saling curiga, maka islah sulit untuk dicapai. Tapi prinsipnya, tujuan kedua kubu sudah sama.

Pada Jumat nanti, penandatanganan disaksikan oleh pengurus dari kedua belah kubu, dan kedua kubu sudah menyiapkan tiga nama yang akan mewakili tim islah. "Kita di internal baru besok siang akan rapat harian. Untuk menentukan siapa-siapa saja perwakilan," pungkasnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5339 seconds (0.1#10.140)