Bertemu Jokowi, HMI Sampaikan Tiga Tuntutan

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) M Arief Rosyid Hasan bersama alumni lintas perguruan tinggi Indonesia bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka.

Arief mengungkapkan sampai saat ini Pemerintah Jokowi belum mampu membuat perubahan signifikan. Yang terlihat hanya ketegangan politik dan gesekan antarlembaga pemerintah.

"Rakyat ingin banyak perubahan yang cepat dan terasa. Namun, pemerintah tidak mampu memenuhinya," kata Arief di Istana, Jakarta, Senin (18/5/2015).

Atas persoalan yang sering terjadi, HMI menyampaikan tiga poin yang dapat menjadi perhatian Presiden Jokowi. Pertama, Presiden harus menjaga stabilitas politik dan meminta para menteri lebih fokus bekerja.

Kedua, kata Arief, Presiden harus menjadi stabilitas ekonomi dan lebih hati-hati dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik dan gas. "Ketiga kebutuhan bahan pokok ini mempengaruhi kehidupan rakyat," katanya.

Ketiga. sambung dia, HMI juga meminta Presiden Jokowi mengutamakan pemuda dalam merumuskan kebijakan pembangunan manusia. "Dengan jumlah sekitar 64 juta jiwa, mereka tulang punggung dalam pemanfaatan bonus demografi," tutur Arief.

Tidak hanya HMI, hadir juga para alumni Trisaksi, Universitas Gajah Muda, Universitas Indonesia, ITB, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI). Mereka hadir atas undangan Presiden Jokowi.