Berperan Jadi Bima Sena di Pentas Wayang Orang, Panglima TNI: Bangga dengan Budaya Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - TNI AL menggelar pagelaran Wayang Orang bertema 'Pandawa Boyong' untuk memperingati Hari Darma Samudera yang jatuh pada tanggal 15 Desember. Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo ikut terlibat dalam pentas seni tersebut.
Panglima TNI Laksanama Yudo Margono menuturkan bahwa dirinya baru pertama kali bermain sebagai wayang pada pagelaran kali ini.
"Kesan-kesan nanti masing-masing, ini baru pertama kali. Makanya baru kali ini, dalam sejarah kita hadir bersama-sama dalam kesenian wayang orang ini. Nanti kesannya silakan tanya ke masing-masing beliau," ujarnya kepada wartawan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (15/1/2023).
Yudo juga menerangkan bahwa ke depannya jika dimungkinkan akan dilakukan pertunjukan budaya untuk mengenalkan beraneka ragam kultur budaya di Indonesia.
"Tentunya ini adalah budaya Indonesia, bangga dengan budaya yang kita miliki kesenian yang banyak, bukan hanya wayang saja. Karena saya orang Jawa dan tahu tentang wayang ini, maka kita lestarikan," jelasnya.
"Mungkin, nanti KSAD kan dari Sunda, budaya Sunda bisa dilestarikan sehingga melestarikan budaya tidak ada artinya karena ini juga untuk masyarakat Indonesia untuk mencintai budaya masing-masing. Kemudian ke depan kita lihat, kalau memang perlu, budaya-budaya lain selain wayang yang kita perlu lestarikan," sambungnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan seluruh Kepala Staf TNI, untuk pertama kalinya ikut main atau tampil dalam pagelaran wayang orang bertema 'Pandawa Boyong. Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera ini digelar di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
"Malam ini, pelaksanaan pagelaran wayang orang dengan lakon Pandawa Boyong. Di mana pada pagelaran ini luar biasa. Karena pemainnya diantaranya ada Pak Kapolri, saya (Panglima TNI), KSAD, KSAL, dan KSAU," kata Yudo, Minggu (15/1/2023) malam.
Yudo menjelaskan, pagelaran wayang orang ini juga gabungan dari pelestari budaya Indonesia. Di antaranya, Barata dan Sanggar Budaya Laskar Indonesia Pusaka dengan jumlah pemain sekitar 400 orang.
Terkait hal ini, Yudo menyebut, diadakannya pagelaran wayang orang ini juga untuk ikut merawat serta melestarikan budaya asli Indonesia, salah satunya wayang orang. Kegiatan ini merupakan wujud dan bukti dari terwujudnya sinergitas antara TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat. Baca juga:
"Sehingga dengan pagelaran ini harapan kita seluruh masyarakat yang nonton dapat terhibur juga dapat melestarikan budaya asli Indonesia, wayang orang," ujar Yudo.
Pantauan MNC Portal, tampak Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, bersama dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, serta Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bersiap memainkan perannya sebagai wayang orang malam ini.
Dalam pertunjukan ini, Yudo Margono berperan sebagai Bima Sena, Listyo Sigit Prabowo berperan sebagai Prabu Puntadewa. Sedangkan Muhammad Ali menjadi Batara Baruna, Dudung Abdurachman sebagai Batara Brama. Sementara Fadjar Prasetyo berperan sebagai Eyang Abiyasa.
Panglima TNI Laksanama Yudo Margono menuturkan bahwa dirinya baru pertama kali bermain sebagai wayang pada pagelaran kali ini.
"Kesan-kesan nanti masing-masing, ini baru pertama kali. Makanya baru kali ini, dalam sejarah kita hadir bersama-sama dalam kesenian wayang orang ini. Nanti kesannya silakan tanya ke masing-masing beliau," ujarnya kepada wartawan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (15/1/2023).
Yudo juga menerangkan bahwa ke depannya jika dimungkinkan akan dilakukan pertunjukan budaya untuk mengenalkan beraneka ragam kultur budaya di Indonesia.
"Tentunya ini adalah budaya Indonesia, bangga dengan budaya yang kita miliki kesenian yang banyak, bukan hanya wayang saja. Karena saya orang Jawa dan tahu tentang wayang ini, maka kita lestarikan," jelasnya.
"Mungkin, nanti KSAD kan dari Sunda, budaya Sunda bisa dilestarikan sehingga melestarikan budaya tidak ada artinya karena ini juga untuk masyarakat Indonesia untuk mencintai budaya masing-masing. Kemudian ke depan kita lihat, kalau memang perlu, budaya-budaya lain selain wayang yang kita perlu lestarikan," sambungnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan seluruh Kepala Staf TNI, untuk pertama kalinya ikut main atau tampil dalam pagelaran wayang orang bertema 'Pandawa Boyong. Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera ini digelar di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
"Malam ini, pelaksanaan pagelaran wayang orang dengan lakon Pandawa Boyong. Di mana pada pagelaran ini luar biasa. Karena pemainnya diantaranya ada Pak Kapolri, saya (Panglima TNI), KSAD, KSAL, dan KSAU," kata Yudo, Minggu (15/1/2023) malam.
Yudo menjelaskan, pagelaran wayang orang ini juga gabungan dari pelestari budaya Indonesia. Di antaranya, Barata dan Sanggar Budaya Laskar Indonesia Pusaka dengan jumlah pemain sekitar 400 orang.
Terkait hal ini, Yudo menyebut, diadakannya pagelaran wayang orang ini juga untuk ikut merawat serta melestarikan budaya asli Indonesia, salah satunya wayang orang. Kegiatan ini merupakan wujud dan bukti dari terwujudnya sinergitas antara TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat. Baca juga:
"Sehingga dengan pagelaran ini harapan kita seluruh masyarakat yang nonton dapat terhibur juga dapat melestarikan budaya asli Indonesia, wayang orang," ujar Yudo.
Pantauan MNC Portal, tampak Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, bersama dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, serta Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bersiap memainkan perannya sebagai wayang orang malam ini.
Dalam pertunjukan ini, Yudo Margono berperan sebagai Bima Sena, Listyo Sigit Prabowo berperan sebagai Prabu Puntadewa. Sedangkan Muhammad Ali menjadi Batara Baruna, Dudung Abdurachman sebagai Batara Brama. Sementara Fadjar Prasetyo berperan sebagai Eyang Abiyasa.
(kri)