Panglima TNI Ungkap Filosofi Perang Baratayudha: Murka Kalah dengan Kejujuran

Minggu, 15 Januari 2023 - 21:58 WIB
loading...
Panglima TNI Ungkap Filosofi Perang Baratayudha: Murka Kalah dengan Kejujuran
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (tengah) mementaskan wayang orang berjudul Pandawa Boyong di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Peringati Hari Dharma Samudera yang jatuh setiap 15 Januari, TNI AL menggelar pagelaran Wayang Orang bertema Pandawa Boyong. Dalam acara kali ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono serta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo ikut tampil dalam pentas seni tersebut.

Yudo mengungkapkan, pertunjukkan wayang tersebut memiliki filosofi di dalamnya. "Tadi sudah disampaikan Pak Kapolri filosofinya. Jadi karakter pemimpin antara Kurawa dan Pandawa, ya Kurawa itu ada 100 orang, sementara Pandawa hanya lima orang. Lima orang dengan penuh keikhlasan sementara yang 100 orang ini kelompok antara murka yang hanya ingin mengambil kekuasaan, harta, tahta, wanita," katanya di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Minggu (15/1/2023).



"Tentunya sudah bertahun-tahun ini berperang, perang dingin kan awalnya. Kemudian terjadi Baratayudha itu terjadi perang besar antara Pandawa dan Kurawa ini. Sebenarnya dari awal Astina itu haknya Pandawa tapi direbut oleh Kurawa sehingga terjadi perang besar dan dimenangkan oleh Pandawa," sambungnya.

Dalam kesempatan kali ini, kata Yudo, dirinya ingin menyampaikan pesan moral kepada seluruh prajurit untuk bisa bekerja dengan ikhlas dan jujur sebagai garda terdepan pertahanan negara. "Tentunya, makna yang bisa diambil adalah antara murka juga pasti akan kalah dengan yang melaksanakan dengan jujur dan ikhlas," jelasnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1820 seconds (0.1#10.140)