Polri: Anton Gobay Pernah Sekolah Pilot di Filipina selama 3 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti mengungkapkan Anton Gobay pernah mengenyam pendidikan pilot selama tiga tahun di Filipina. Anton ditangkap di Filipina terkait dengan kasus kepemilikan 12 senjata api (senpi) ilegal.
"(Sekolah Pilot) di Filipina selama 3 tahun," kata Krishna kepada awak media, Jakarta, Kamis (12/1/2023).
Senada, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, Polri akan melakukan joint investigation dalam penyidikan perkara tersebut.
"Semua masih berproses oleh otoritas kepolisian Filipina dan tim dari Mabes Polri untuk melaksanakan joint investigation kepemilikan senpi ilegal," ucap Dedi.
Dedi mengungkapkan, Anton Gobay diduga membeli 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber 5.56, senilai 50.000 Peso, tanpa amunisi. Selain itu, dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram 9mm, senilai 45.000 Peso, tanpa amunisi.
Anton Gobay diduga membeli senjata api untuk mendukung gerakan terorisme Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Anton Gobay diketahui bekerja sebagai Pilot yang bekerja di Filipina.
"(Sekolah Pilot) di Filipina selama 3 tahun," kata Krishna kepada awak media, Jakarta, Kamis (12/1/2023).
Senada, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, Polri akan melakukan joint investigation dalam penyidikan perkara tersebut.
"Semua masih berproses oleh otoritas kepolisian Filipina dan tim dari Mabes Polri untuk melaksanakan joint investigation kepemilikan senpi ilegal," ucap Dedi.
Dedi mengungkapkan, Anton Gobay diduga membeli 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber 5.56, senilai 50.000 Peso, tanpa amunisi. Selain itu, dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram 9mm, senilai 45.000 Peso, tanpa amunisi.
Anton Gobay diduga membeli senjata api untuk mendukung gerakan terorisme Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Anton Gobay diketahui bekerja sebagai Pilot yang bekerja di Filipina.
(cip)