Survei Alvara: Tekanan Ekonomi Tinggi, Kebutuhan Bansos Mendesak

Senin, 13 Juli 2020 - 03:05 WIB
loading...
Survei Alvara: Tekanan...
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Pandemi corona (Covid-19) berdampak serius terhadap kondisi perekonomian masyarakat. Hasil survei yang dilakukan Alvara Research Center menunjukkan kondisi perekonomian masyarakat tertekan. Hal ini bisa dilihat dari perubahan alokasi pengeluaran.

Pada 2020 ini, alokasi pengeluaran kebutuhan sehari-hari turun signifikan dari sebelumnya 49,8% pada 2019 lalu, kini tinggal 38,1%. Sementara pengeluaran untuk kebutuhan internet justru naik signifikan dari 6,1% menjadi 8,1%. "Pengeluaran kebutuhan dasar sehari-hari turun drastis, larinya ke cicilan. Pendapatan kita turun, sementara untuk kebutuhan tetap seperti cicilan tidak bisa berkurang," ujar CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali dalam paparan hasil survei bertajuk Respon Publik Atas Covid-19 secara virtual, Minggu (12/7/2020).

Dikatakan Hasan, ketika tekanan ekonomi cukup akibat pendapatan turun, tapi pengeluaran tetap seperti cicilan tidak bisa dikurangi maka belanja kebutuhan dasar terpaksa mau tidak mau otomatis akan tertekan. "Nah ini sebetulnya publik membutuhkan intensif luar biasa dari pemerintah berupa bantuan sosial (bansos)," katanya.

Dalam survei tersebut juga dipaparkan jenis kebutuhan yang diinginkan masyarakat. Pertama paling diinginkan adalah bantuan tunai sebesar 65,6%, disusul bantuan sembako 58,9%, subsidi listrik 900 watt 28,7%, program kemandirian pangan 28,1%, Kartu Pra Kerja 22,8%, subsidi listrik 450 watt 22,1%, dan 4,6% tidak menjawab.

"Pemerintah dengan instrumen yang dipunyai baik oleh Kemensos, Kemendes punya tanggung jawab memberikan bantuan tunai, bantuan sembako dan lainnya. Perannya sangat dinantikan masyarakat. BLT Kemensos, Kemendes, bantuan sembako menjadi kebutuhan yang paling diinginkan masyarakat karena tekanan ekonomi sangat dalam," katanya.

Dikatakan Hasan, tingkat optimisme publik terhadap kondisi ekonomi Indonesia juga turun, hanya berada di angka di atas 50%, tepatnya 63,5%. Kondisi ini turun dibanding survei pada Oktober 2019 lalu yang berada di angka 71,0%. "Angka ini tidak membuat kita happy karena sebelumnya survei terhadap optimisme publik selalu di atas 70% bahkan pernah 80%. Ini perlu dijaga agar tingkat optimisme ini tidak turun. Tingkat optimisme itu semakin tinggi semakin baik karena di situ roda ekonomi akan bergerak. Ini menjadi catatan kita masih di atas 50%, tapi di bawah tingkat optimisme di tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Hasan mengatakan bahwa sejak terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia awal Maret 2020 lalu, Alvara rutin melakukan riset untuk melihat pandangan masyarakat terkait Covid-19 dan dampaknya yang dirasakan secara riil oleh masyarakat.

Survei ini dilakukan pada 22 Juni-1 Juli 2020 dengan melibatkan 1.225 responden. Metode yang digunakan adalah Online Survey dan Mobile Assisted Phone Interview dengan wilayah survei seluruh Indonesia. Namun, ada beberapa provinsi di wilayah Indonesia timur seperti Papua, Papua Barat, dan Maluku yang karena terkendala jaringan internet dan coverage sehingga tidak masuk survei. Margin of error berkisar 2,86%.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Alumni Relawan RSDC...
Alumni Relawan RSDC Wisma Atlet Hadiri Reuni dan Halalbihalal di Markas Marinir
Mitigasi Inklusif Kolaboratif...
Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Non Alam Pandemi
3 Orang Jadi Tersangka,...
3 Orang Jadi Tersangka, Kasus Pengadaan APD Covid-19 Rugikan Negara Rp319 Miliar
SBY Lapor ke Jokowi...
SBY Lapor ke Jokowi Jadi Penasihat Khusus Aliansi Sedunia Membasmi Malaria
WHO Sebut Tren Kerja...
WHO Sebut Tren Kerja Jarak Jauh Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Pekerja
Sejumlah Menteri Dijadwalkan...
Sejumlah Menteri Dijadwalkan Hadiri Indonesia Re International Conference 2024
Chris Brown Diduga Pakai...
Chris Brown Diduga Pakai Dana Bantuan Covid-19 untuk Pesta, dan Liburan Mewah
Eks Bos CDC Klaim Peran...
Eks Bos CDC Klaim Peran Penting AS dalam Memulai Pandemi Covid
Dharma Pongrekun Sebut...
Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
Rekomendasi
Jenderal Amerika: Perang...
Jenderal Amerika: Perang Ukraina Bisa Picu Konflik Militer Langsung AS-Rusia!
Kejutan Manny Pacquiao,...
Kejutan Manny Pacquiao, Pemegang Gelar dan Penantang Nomor 1 Terbaru WBC
Mees Hilgers Diincar...
Mees Hilgers Diincar 2 Raksasa Klub Belanda
Berita Terkini
8 Pati TNI AD dari Kemhan...
8 Pati TNI AD dari Kemhan Digeser Jenderal Agus Subiyanto pada Mutasi April 2025
Prabowo dan PM Australia...
Prabowo dan PM Australia Anthony Albanese akan Gelar Pertemuan Bilateral
Profil Anis Hidayah,...
Profil Anis Hidayah, Lulusan Unej dan UGM yang Menjadi Ketua Komnas HAM 2025-2027
Cak Imin Terima Kunjungan...
Cak Imin Terima Kunjungan Dubes Senior Timor Leste Ermenegildo Lopes Kupa
TNI Angkatan Darat Buka...
TNI Angkatan Darat Buka Peluang Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Jadi Prajurit
Adian Dorong Peningkatan...
Adian Dorong Peningkatan Kesejahteraan Pengemudi Transportasi Online
Infografis
Makan Daging Kambing...
Makan Daging Kambing Menyebabkan Darah Tinggi, Mitos Atau Fakta?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved