BNPB: Modifikasi Cuaca Berhasil Minimalkan Cuaca Ekstrem di Jabodetabek hingga Jatim

Selasa, 03 Januari 2023 - 17:54 WIB
loading...
BNPB: Modifikasi Cuaca Berhasil Minimalkan Cuaca Ekstrem di Jabodetabek hingga Jatim
BNPB menyebut operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan sejak 26 Desember 2022 berhasil meminimalkan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) menyebut operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan sejak 26 Desember 2022 berhasil meminimalkan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah. Ada pun wilayah tersebut meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Kita sudah melakukan operasi modifikasi cuaca sehingga di beberapa tempat khususnya di Jawa Barat paling pertama mengirimkan TMC ini kemudian DKI, setelahnya dua hari yang lalu Jawa Tengah dan Jawa Timur kita upayakan menurunkan hujannya dulu di lokasi lain dengan membentuk kumulatif awan yang berpotensi menurunkan hujan dengan intensitas lebih tinggi,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat Konferensi Pers secara virtual, Selasa (3/1/2023).

Aam sapaan akrabnya mengatakan dalam operasi TMC ini dilakukan koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) khususnya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem.



“Jika ditanya efisiensinya, kita sama-sama melihat dan merasakan sebenarnya meskipun kita tidak bisa langsung mengklaim bahwa cuaca di DKI adalah hasil TCM tetapi paling tidak upaya kita bisa mengurangi potensi kejadian atau prakiraan bencana yang kita prakirakan sebelumnya,” kata Aam



“Alhamdulillah saat ini untuk DKI dan Jawa Barat kita mendapatkan informasi tidak terjadi bencana hidrometeorologi yang signifikan tapi di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang kita upayakan dua hari lalu, semakin turun. Setidaknya kita upayakan dengan minimalkan agar intensitas hujan,” tambahnya.

Pada prinsipnya beberapa daerah yang mempunyai populasi tinggi rawan terhadap kejadian bencana khususnya banjir. “Kita tahu bahwa di beberapa kota dengan beban populasi yang tinggi, rata-rata di pesisir Pantura, di Jabodetabek, kemudian Semarang, beban populasi ini memberikan tekanan pada ekosistem sehingga sistem drainasenya tidak mampu untuk menghadapi populasi yang banyak ini,” ucapnya.

Oleh karena itu, Aam meminta agar pemerintah daerah membenahi sistem drainase untuk mencegah terjadi banjir jika turun hujan dengan intensitas tinggi. “Kita harapkan pemerintah daerah membenahi drainase primer, sekunder, kemudian mengurangi potensi dampak ini akibat hujan yang turun,” ucapnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3255 seconds (0.1#10.140)