BMKG Klaim Operasi TMC Berhasil, Hujan Ekstrem Tak Terjadi di Penghujung Tahun

Minggu, 01 Januari 2023 - 06:46 WIB
loading...
BMKG Klaim Operasi TMC Berhasil, Hujan Ekstrem Tak Terjadi di Penghujung Tahun
Petugas memindahkan garam ke dalam pesawat untuk proses Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022). FOTO/MPI/ALDHI CANDRA
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menyatakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan telah berhasil mengurangi hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek pada penghujung 2022. Operasi TMC ini merupakan hasil kerja sama BMKG dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI Angkatan Udara, dan Kementerian Perhubungan.

"Alhamdulillah, operasi TMC yang digelar untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat berjalan sesuai rencana, dan bisa dikatakan berhasil, sehingga tidak terjadi hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek pada tanggal 30 Desember yang lalu, karena berhasil dikurangi intensitasnya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers, Minggu (1/1/2023).

Dwikorita menyampaikan, operasi TMC telah menghabiskan sedikitnya 30 ton NaCl atau garam, guna disemaikan pada ketinggian 10.000 kaki di atas langit.



Penyemaian dibantu TNI AU sejak 29 Desember 2022 dengan dua pesawat yaitu Cassa 212 dan CN 295 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Puluhan ton garam tersebut ditabur di wilayah Perairan Selat Sunda, berdekatan dengan Gunung Krakatau.

"Garam-garam disebar dengan teknik penyebaran yang dilakukan secara manual pada koordinat yang telah ditentukan. Dengan begitu, hujan diturunkan di wilayah laut, sehingga tidak sempat masuk daratan. Awan-awan yang membawa hujan itu dicegat agar tidak turun di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat," kata Dwikorita.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah menjelaskan, penyemaian melibatkan 22 personel. "Jadi mereka setiap terbang terdiri dari 11 orang, dua penerbang dan juga ada lima orang yang bertugas menyemai garam di udara," kata Indan di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: BMKG Prediksi Malam Tahun Baru 2023 Sebagian Wilayah Indonesia Diguyur Hujan

Menurut Indan, total garam yang telah disemaikan kurang lebih 8,8 ton. "Jadi perlu diketahui, TNI AU pesawat angkutnya memang disiapkan untuk melaksanakan kegiatan ini. Kemudian jam terbang yang digunakan itu kurang lebih 20 jam dalam 12 sorti. Kemudian di setiap terbang itu, pesawat membawa 800 kilogram garam," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)