PAN di Era Zulkifli Hasan Dinilai Semakin Dekat dengan NU

Minggu, 25 Desember 2022 - 16:12 WIB
loading...
PAN di Era Zulkifli...
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) di Pesantren Mojosari, Nganjuk. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan melanjutkan agenda kunjungan kerjanya ke Jawa Timur. Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan pertama menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Pesantren Mojosari, Nganjuk.

Setibanya di lokasi Muskerwil NU Jatim, Zulhas yang hadir bersama Pimpinan Ponpes Sidogiri, KH. Fuad Noerhasan disambut langsung oleh Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar.

KH. Marzuki Mustamar dalam sambutannya bahkan tak sungkan menyebut bahwa Zulhas yang merupakan Menteri Perdagangan (Mendag) memang dekat dengan NU.



“Selamat datang juga Mendag, ini Kiai juga kalau di Lampung ini, Kiai Zulkifli Hasan yang sekaligus juga Ketua Umum PAN. Rasa-rasanya PAN ini sekarang semakin dekat kepada NU, ketimbang yang lain,” ujar Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar yang disambut tepuk tangan riuh hadirin peserta Muskerwil NU Jatim dikutip, Minggu (25/12/2022).



Disebut Kiai oleh Ketua PWNU Jatim, Zulhas hanya menanggapi dengan rendah hati dan mengaku hanya seorang lulusan Pendidikan Guru Agama (PGA). “Pak Kiai Marzuki dan para Masyaikh yang kami hormati, saya ini hanya seorang lulusan PGA, kalau tidak merantau mungkin hanya jadi guru biasa atau P3NTR,” ujar Zulhas yang dibesarkan dalam lingkungan Muhammadiyah.

Meskipun demikian, Zulhas menyebut dirinya bisa menjadi seperti saat ini salah satunya berkat didikan para guru yang mengajarinya sholawatan. Zulhas juga menyebut NU sebagai organisasi yang sangat besar serta sangat berpotensi untuk mendorong kebangkitan ekonomi umat.

“Kita semua tahu potensi NU dengan ribuan pesantrennya. Kita harus dukung NU untuk menjadi pelopor kebangkitan ekonomi keummatan, terutama lewat pesantren-presantren serta para pengusaha NU,” katanya.

Zulhas juga menyinggung bahwa Kemendag sendiri telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf di Yogyakarta, Rabu, 10 Agustus 2022 lalu.

“Ini adalah sinergi yang baik, pintu masuk bagi kita untuk mendorong berbagai macam kolaborasi untuk kemajuan kewirausahaan pesantren. Mulai dari produksi hingga pemasaran,” katanya.

Menurut Zulhas, kalau mau melihat Indonesia digdaya, maka pemerintah mesti membesarkan NU dan Muhammadiyah. "Kalau mau lihat indonesia digdaya, karena ke dua ormas tersebut adalah mayoritas bangsa ini. Kalau mereka digdaya maka digdaya pula bangsa Indonesia," tutupnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1411 seconds (0.1#10.140)