Jejak Sidik Jari Identik di TKP Kematian Brigadir J Tak Ditemukan Ahli Inafis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saksi Ahli Inafis, Eko Wahyu Bintoro mengungkapkan, saat Tim Pus Inafis melakukan pencarian jejak di TKP (Tempat Kejadian Perkara) kematian Brigadir J , bekas rumah dinas Ferdy Sambo tak menemukan adanya jejak sidik jari identik. Hal ini terungkap kala Eko Wahyu bersaksi di sidang dugaan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo Cs.
"Ahli mencari jejak ya, cari jejak apa?" tanya Jaksa di persidangan, Senin (19/12/2022).
"Secara garis besar jejak yang kami cari adalah jejak yang menimbulkan tindak pidana dan materinya," ujar Eko.
Baca juga: Penyebab Kematian Brigadir J, Ahli: Tembakan Fatal di Dada dan Kepala Belakang
Jaksa menanyakan pada Eko, jejak apa yang dicari Pus Inafis Bareskrim Polri saat melakukan olah TKP kematian Brigadir J kala itu, apakah jejak peluru, darah, ataukah lainnya.
Eko menjelaskan, sebelum melakukan Tim Pus Inafis masuk ke TKP, mereka melakukan APP atau arahan pimpinan dahulu hingga akhirnya meraka melakukan olah TKP menggunakan metode spiral dan metode random.
Adapun jejak tersebut kata dia, dilakukan pencarian oleh Tim Pus Inafis dari jalan masuk berikut dan jakan keluar berikut yang ada di TKP hingga akhirnya dilakukan analisa. Dari hasil olah TKP tersebut, pihaknya tak menemukan adanya jejak sidik jari yang identik pada orang tertentu.
"Analisa tembakan atau hasil perkenaan tembakan atau senjata atau peluru itu bagian yang diteliti juga?" tanya Jaksa.
"Betul, yang kita jelaskan adalah kits mencari jejak dari sidik jari dan wajah, tapi karena di TKP tak ditemukan, ditemukan jejak sidik jari tapi tak mengkategorikan keidentikannya," kata Eko.
"Ada sidik jari tapi tak diketahui ke siapa-siapanya yah?" tanya Jaksa lagi.
"Betul," jelas Eko.
"Ahli mencari jejak ya, cari jejak apa?" tanya Jaksa di persidangan, Senin (19/12/2022).
"Secara garis besar jejak yang kami cari adalah jejak yang menimbulkan tindak pidana dan materinya," ujar Eko.
Baca juga: Penyebab Kematian Brigadir J, Ahli: Tembakan Fatal di Dada dan Kepala Belakang
Jaksa menanyakan pada Eko, jejak apa yang dicari Pus Inafis Bareskrim Polri saat melakukan olah TKP kematian Brigadir J kala itu, apakah jejak peluru, darah, ataukah lainnya.
Eko menjelaskan, sebelum melakukan Tim Pus Inafis masuk ke TKP, mereka melakukan APP atau arahan pimpinan dahulu hingga akhirnya meraka melakukan olah TKP menggunakan metode spiral dan metode random.
Adapun jejak tersebut kata dia, dilakukan pencarian oleh Tim Pus Inafis dari jalan masuk berikut dan jakan keluar berikut yang ada di TKP hingga akhirnya dilakukan analisa. Dari hasil olah TKP tersebut, pihaknya tak menemukan adanya jejak sidik jari yang identik pada orang tertentu.
"Analisa tembakan atau hasil perkenaan tembakan atau senjata atau peluru itu bagian yang diteliti juga?" tanya Jaksa.
"Betul, yang kita jelaskan adalah kits mencari jejak dari sidik jari dan wajah, tapi karena di TKP tak ditemukan, ditemukan jejak sidik jari tapi tak mengkategorikan keidentikannya," kata Eko.
"Ada sidik jari tapi tak diketahui ke siapa-siapanya yah?" tanya Jaksa lagi.
"Betul," jelas Eko.
(maf)