BSSN Tekankan Peran Orang Tua dalam Cegah Perundungan Siber
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara ( BSSN ) menekankan peran orang tua dalam mencegah perundungan siber pada anak masing-masing. Sangat memilukan melihat anak mengalami rasa sakit fisik dan emosional dari bullying secara langsung atau cyberbullying (perundungan dunia maya).
Beberapa orang tua terkadang tidak tahu bagaimana cara melindungi anak-anak mereka dari bullying dan kekerasan lainnya. “Bahkan, beberapa orang tua mungkin tidak tahu apakah anak-anak mereka adalah korban, saksi, atau bahkan pelaku dari perbuatan berbahaya ini,” kata Juru Bicara BSSN Ariandi Putra, Selasa (6/12/2022).
Bullying dapat menimbulkan dampak yang berbahaya dan jangka panjang bagi anak-anak. Selain efek fisik dari bullying, anak-anak dapat mengalami masalah kesehatan mental dan emosional, termasuk depresi dan kecemasan yang dapat menyebabkan penyalahgunaan narkoba dan penurunan prestasi di sekolah.
“Cyberbullying dapat menjangkau korban di mana saja, kapan saja. Hal ini dapat menyebabkan bahaya besar. Karena dapat meninggalkan jejak permanen secara online untuk semua yang terlibat di dalamnya,” kata Ariandi.
Konvensi Hak-Hak Anak menyatakan bahwa semua anak memiliki hak atas pendidikan, dan perlindungan dari semua bentuk kekerasan fisik, mental, kerusakan, atau perlakuan salah. Bullying harus dihentikan.
“Dalam pencegahan cyberbullying, orang tua perlu aktif mengedukasi anak-anak bahwa dunia digital adalah ruang publik yang juga memiliki batasan. Mereka memegang peranan penting dalam mengawasi anak-anak dalam penggunaan gawai,” tuturnya.
“Semakin sering Anda berbicara dengan anak-anak Anda tentang bullying, semakin nyaman mereka memberi tahu Anda jika mereka melihat atau mengalaminya,” sambungnya.
Ia juga menyarankan agar orang tua untuk menjadi teladan dengan menunjukkan pada anak bagaimana memperlakukan anak-anak lain dan orang dewasa dengan kebaikan. “Anak-anak melihat orang tua mereka sebagai contoh bagaimana cara berperilaku, termasuk memposting secara online,” tuturnya.
Lihat Juga: Pelaku Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong di Surabaya Ivan Sugianto Dijebloskan ke Penjara
Beberapa orang tua terkadang tidak tahu bagaimana cara melindungi anak-anak mereka dari bullying dan kekerasan lainnya. “Bahkan, beberapa orang tua mungkin tidak tahu apakah anak-anak mereka adalah korban, saksi, atau bahkan pelaku dari perbuatan berbahaya ini,” kata Juru Bicara BSSN Ariandi Putra, Selasa (6/12/2022).
Bullying dapat menimbulkan dampak yang berbahaya dan jangka panjang bagi anak-anak. Selain efek fisik dari bullying, anak-anak dapat mengalami masalah kesehatan mental dan emosional, termasuk depresi dan kecemasan yang dapat menyebabkan penyalahgunaan narkoba dan penurunan prestasi di sekolah.
“Cyberbullying dapat menjangkau korban di mana saja, kapan saja. Hal ini dapat menyebabkan bahaya besar. Karena dapat meninggalkan jejak permanen secara online untuk semua yang terlibat di dalamnya,” kata Ariandi.
Konvensi Hak-Hak Anak menyatakan bahwa semua anak memiliki hak atas pendidikan, dan perlindungan dari semua bentuk kekerasan fisik, mental, kerusakan, atau perlakuan salah. Bullying harus dihentikan.
“Dalam pencegahan cyberbullying, orang tua perlu aktif mengedukasi anak-anak bahwa dunia digital adalah ruang publik yang juga memiliki batasan. Mereka memegang peranan penting dalam mengawasi anak-anak dalam penggunaan gawai,” tuturnya.
“Semakin sering Anda berbicara dengan anak-anak Anda tentang bullying, semakin nyaman mereka memberi tahu Anda jika mereka melihat atau mengalaminya,” sambungnya.
Ia juga menyarankan agar orang tua untuk menjadi teladan dengan menunjukkan pada anak bagaimana memperlakukan anak-anak lain dan orang dewasa dengan kebaikan. “Anak-anak melihat orang tua mereka sebagai contoh bagaimana cara berperilaku, termasuk memposting secara online,” tuturnya.
Lihat Juga: Pelaku Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong di Surabaya Ivan Sugianto Dijebloskan ke Penjara
(rca)