PBNU Dorong Kongres Pagar Nusa Hasilkan Gagasan Strategis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan agar Kongres IV Pagar Nusa menjadi ruang silaturahmi serta perumusan gagasan-gagasan strategis organisasi. Hal ini disampaikan Ketua PBNU KH. Umarsyah Hs yang mewakili Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dalam pembukaan Kongres IV Pagar Nusa di Padepokan TMII Jakarta, Senin (5/12/2022).
Sekitar dua ribu pendekar hadir dalam pembukaan Kongres Pagar Nusa ini, yang datang dari penjuru Indonesia serta beberapa negara lain. Kongres IV Pagar Nusa dibuka langsung oleh Menpora Zainuddin Amali serta dihadiri juga oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Ketua PBNU KH Umarsyah, beberapa perwakilan Kementerian dan BUMN, Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen dan jajaran serta pengurus dan wakil Banom dan Lembaga Nahdlatul Ulama.
Menpora Zainuddin Amali mengapresiasi Pagar Nusa yang konsisten mengabdi untuk Indonesia. Pagar Nusa juga berkontribusi untuk mengembangkan Pencak Silat, tidak hanya di Indonesia tapi juga diplomasi budaya ke berbagai negara.
“Pemerintah sangat mengapresiasi Pagar Nusa dalam kontribusinya selama ini, khususnya di bidang olahraga Pencak Silat, banyak atlet Pencak Silat nasional dari Pagar Nusa.” ujar Zainuddin yang mewakili Presiden dalam sambutannya.
Pemerintah Indonesia memasukkan cabang Pencak Silat sebagai satu dari 14 cabang unggulan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), yaitu rencana induk arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional. Hal ini dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan industri olahraga.
KH Umarsyah, dalam sambutannya mengatakan, sebagai salah satu banom NU yang strategis, Pagar Nusa diharapkan membuat fokus kebijakan, program kerja pengurus selama lima tahun nanti dengan output yang riil. Pembenahan struktur organisasi dari atas sampai level bawah.
“Ada kewajiban untuk memberikan fokus, yang dibicarakan di Kongres Pagar Nusa yakni kebijakan-kebijakan yang merupakan proses dari sebuah evaluasi besar, dari kinerja pengurus selama lima tahun. Dan diharapkan proses itu, memberikan output yang ril, tidak ngambang,” ungkapnya.
Umarsyah merasa cukup puas dengan penyelenggaraan dan tema yang diusung di Kongres Pagar Nusa. “Saya cukup puas, dengan melihat tema yang ada ini, Menjura Ke Angkasa, Mengakar ke Bumi, Menjaga Peradaban ini cocok sekali dengan ketua umum PBNU. Kita harus bisa bermimpi dan sekaligus tahu bagaimana mencapai mimpi itu. Kita diwajibkan untuk menyusun sebuah kegiatan yang terencana dan jelas targetnya. Tidak boleh lagi ada kegiatan Pagar Nusa yang tidak masuk akal. Seluruh program kerja, hasil kongres harus yang kita yakini kita lakukan dengan capaian maksimal,” terang sosok yang menjadi Ketua PBNU bidang ekonomi ini.
Ketua Umum Pagar Nusa, M Nabil Haroen, yang akrab dipanggil Gus Nabil, mengatakan Pagar Nusa selalu berkhidmah untuk NU dan Indonesia, serta ikut dawuhnya PBNU dan kiai-kiai. “Pagar Nusa tunduk pada dawuhnya PBNU dan kiai-kiai. Kami berkomitmen membela kiai, membela NU dan Indonesia,” ungkap alumni Pesantren Lirboyo ini.
Gus Nabil mengapresiasi dukungan dari Polri dan TNI yang selama ini membantu Pagar Nusa dan pendekar-pendekar di berbagai daerah.
Menurut Gus Nabil, Pagar Nusa akan semakin menguatkan nilai khidmat dan penguatan jaringan internasional tidak hanya di enam negara yang sudah ada yakni Malaysia, Mesir, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong, tapi setidaknya nanti akan dikembangkan di sekitar 20 perwakilan di luar negeri.
“Kami sudah berkoordinasi dengan atase-atase pertahanan dan kedutaan dari berbagai negara, untuk mengembangkan diplomasi pencak silat,” jelasnya.
Gus Nabil juga memberikan apresiasi kepada Universitas Islam Makassar (UIM) sebagai kampus pertama yang menjadikan Pagar Nusa sebagai mata kuliah wajib satu SKS. Apresiasi penghargaan itu diterima langsung oleh Rektor UIM, Dr. Majdah M. Zain.
Kongres IV Pagar Nusa ini akan berlangsung pada Senin-Rabu (05-07/12), yang mengjutusan dari 280 pengurus wilayah, cabang, pengurus cabang istimewa dengan agenda pembahasan pengembangan organisasi dan rumusan-rumusan strategis.
Sekitar dua ribu pendekar hadir dalam pembukaan Kongres Pagar Nusa ini, yang datang dari penjuru Indonesia serta beberapa negara lain. Kongres IV Pagar Nusa dibuka langsung oleh Menpora Zainuddin Amali serta dihadiri juga oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Ketua PBNU KH Umarsyah, beberapa perwakilan Kementerian dan BUMN, Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen dan jajaran serta pengurus dan wakil Banom dan Lembaga Nahdlatul Ulama.
Menpora Zainuddin Amali mengapresiasi Pagar Nusa yang konsisten mengabdi untuk Indonesia. Pagar Nusa juga berkontribusi untuk mengembangkan Pencak Silat, tidak hanya di Indonesia tapi juga diplomasi budaya ke berbagai negara.
“Pemerintah sangat mengapresiasi Pagar Nusa dalam kontribusinya selama ini, khususnya di bidang olahraga Pencak Silat, banyak atlet Pencak Silat nasional dari Pagar Nusa.” ujar Zainuddin yang mewakili Presiden dalam sambutannya.
Pemerintah Indonesia memasukkan cabang Pencak Silat sebagai satu dari 14 cabang unggulan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), yaitu rencana induk arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional. Hal ini dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan industri olahraga.
KH Umarsyah, dalam sambutannya mengatakan, sebagai salah satu banom NU yang strategis, Pagar Nusa diharapkan membuat fokus kebijakan, program kerja pengurus selama lima tahun nanti dengan output yang riil. Pembenahan struktur organisasi dari atas sampai level bawah.
“Ada kewajiban untuk memberikan fokus, yang dibicarakan di Kongres Pagar Nusa yakni kebijakan-kebijakan yang merupakan proses dari sebuah evaluasi besar, dari kinerja pengurus selama lima tahun. Dan diharapkan proses itu, memberikan output yang ril, tidak ngambang,” ungkapnya.
Umarsyah merasa cukup puas dengan penyelenggaraan dan tema yang diusung di Kongres Pagar Nusa. “Saya cukup puas, dengan melihat tema yang ada ini, Menjura Ke Angkasa, Mengakar ke Bumi, Menjaga Peradaban ini cocok sekali dengan ketua umum PBNU. Kita harus bisa bermimpi dan sekaligus tahu bagaimana mencapai mimpi itu. Kita diwajibkan untuk menyusun sebuah kegiatan yang terencana dan jelas targetnya. Tidak boleh lagi ada kegiatan Pagar Nusa yang tidak masuk akal. Seluruh program kerja, hasil kongres harus yang kita yakini kita lakukan dengan capaian maksimal,” terang sosok yang menjadi Ketua PBNU bidang ekonomi ini.
Ketua Umum Pagar Nusa, M Nabil Haroen, yang akrab dipanggil Gus Nabil, mengatakan Pagar Nusa selalu berkhidmah untuk NU dan Indonesia, serta ikut dawuhnya PBNU dan kiai-kiai. “Pagar Nusa tunduk pada dawuhnya PBNU dan kiai-kiai. Kami berkomitmen membela kiai, membela NU dan Indonesia,” ungkap alumni Pesantren Lirboyo ini.
Gus Nabil mengapresiasi dukungan dari Polri dan TNI yang selama ini membantu Pagar Nusa dan pendekar-pendekar di berbagai daerah.
Menurut Gus Nabil, Pagar Nusa akan semakin menguatkan nilai khidmat dan penguatan jaringan internasional tidak hanya di enam negara yang sudah ada yakni Malaysia, Mesir, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong, tapi setidaknya nanti akan dikembangkan di sekitar 20 perwakilan di luar negeri.
“Kami sudah berkoordinasi dengan atase-atase pertahanan dan kedutaan dari berbagai negara, untuk mengembangkan diplomasi pencak silat,” jelasnya.
Gus Nabil juga memberikan apresiasi kepada Universitas Islam Makassar (UIM) sebagai kampus pertama yang menjadikan Pagar Nusa sebagai mata kuliah wajib satu SKS. Apresiasi penghargaan itu diterima langsung oleh Rektor UIM, Dr. Majdah M. Zain.
Kongres IV Pagar Nusa ini akan berlangsung pada Senin-Rabu (05-07/12), yang mengjutusan dari 280 pengurus wilayah, cabang, pengurus cabang istimewa dengan agenda pembahasan pengembangan organisasi dan rumusan-rumusan strategis.
(muh)