Perjalanan Laksamana Yudo Margono hingga Ditunjuk Jadi Calon Tunggal Panglima TNI

Jum'at, 02 Desember 2022 - 00:06 WIB
loading...
Perjalanan Laksamana...
Surat presiden (Surpres) terkait pencalonan Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono telah diterima Ketua dan Pimpinan DPR, Senin 28 November 2022. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Surat presiden (Surpres) terkait pencalonan Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono telah diterima Ketua dan Pimpinan DPR, Senin 28 November 2022. Adanya Surpres ini menjadikan Yudo Margono calon tunggal Panglima TNI.

Yudo yang saat ini menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) tinggal menunggu uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) oleh Komisi I DPR.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, uji kepatutan dan kelayakan baru bisa digelar pekan depan, karena Rapat Pimpinan (Rapim) dan Rapat Badan Musyawarah (Bamus) belum bisa dilakukan lantaran kesibukan.

"Jadi saya sampaikan bahwa Bamus itu harus didahului dengan Rapim. Nah sementara, rapim ini akan dilaksanakan kalau memenuhi kuorum. Nah, ini sedang mencari kecocokan waktu para pimpinan DPR yang memang sedang ada kegiatan," kata Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 29 Desember 2022.



Hal yang sama juga disampaikan Suratno, mantan guru Yudo Margono saat menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri Garon, Balerejo.

Yudo juga dikenal sebagai sosok yang rajin dan gemar membantu orang tuanya yang petani serta menggembala bebek. Setelah lulus dari SDN Garon, Yudo Margono yang menginjak remaja melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Balerejo, Kabupaten Madiun. Kemudian dia menamatkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Mejayan.

Selanjutnya Yudo mengikuti Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-33 dan lulus tahun 1988. Dalam pendidikan militer di AL ini, sejumlah pendidikan pernah dia tempuh.

Seperti kursus Koordinasi Bantuan Tembakan (Korbantem) pada tahun 1989, Kursus Perencanaan Operasi Amphibi 1990, Kursus Pariksa 1992, Dikspespa/Kom Angkatan 6 pada tahun 1992-1993.

Kemudian Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) ll/Koum Angkatan 11 pada 1997-1998, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) A-40 tahun 2003, Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI A-38 tahun 2011, dan Lemhannas RI PPRA A-52 tahun 2014.

Selanjutnya, setelah lulus dari AAL Angkatan ke-33 tahun 1988, sejumlah jabatan penting pernah dia emban. Pada 1988, Yudo menjadi Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332.

Kemudian Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364, Palaksa KRI Fatahillah 361, Komandan KRI Pandrong 801, Komandan KRI Sutanto 877, Komandan KRI Ahmad Yani 351, Komandan Lanal Tual pada tahun 2004-2008.

Selanjutnya Komandan Lanal Sorong tahun 2008-2010, Komandan Satkat Koarmatim 2010-2011, Komandan Satkor Koarmatim 2011-2012, Komandan Kolat Koarmabar 2012-2014, Paban II/Opslat Sopsal 2014-2015, Komandan Lantamal I Belawan 2015-2016, Kepala Staf Koarmabar 2016-2017.

Setelah itu Yudo menjadi Pangkolinlamil dari tahun 2017-2018, Pangkoarmabar 2018, Pangkoarmada I 2018-2019, Pangkogabwilhan I 2019-2020, hingga saat ini menjadi KSAL.

Penunjukan Yudo menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa tinggal menunggu waktu. Di mana Komisi I DPR RI akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margoni pada Jumat, 2 Desember 2022.

Rencana itu dilakukan setelah ada keputusan dari Badan Musyawarah (Bamus) DPR. "Sesuai keputusan Bamus, besok Komisi I akan melaksanakan uji kelayakan untuk calon Panglima TNI," kata Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2022).
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1602 seconds (0.1#10.140)