Aksi Peduli Relawan Moeldoko untuk Korban Gempa Cianjur

JAKARTA - Gempa Cianjur , Jawa Barat yang terjadi pada Senin 21 November 2022 tercatat sampai Selasa (29/11/2022) sebanyak 323 korban meninggal dunia. Sementara dilaporkan sebanyak sembilan orang masih dinyatakan hilang.

Merespons bencana gempa Cianjur tersebut relawan Moeldoko yang bergabung dalam Aliansi Simpatisan Moeldoko (ASM) melakukan aksi peduli gempa Cianjur.

"Puji Syukur, dalam spontanitas banyak yang bergerak untuk meyumbangkan sembako, pakaian bekas, selimut, pampers, beras, boneka, mie instan, dan lain-lain. Kemudian persiapan panitia berangkat ke Cianjur, persiapan tenda dapur umum, dan kids activity juga membawa bantuan lainnya," kata Ketua ASM, Richard dalam keterangannya, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Dampak Gempa Cianjur, 22.198 Rumah Rusak

Aksi peduli gempa Cianjur oleh relawan Moeldoko tersebut dilakukan spontanitas di tengah-tengah acara Deklarasi Moeldoko sebagai Capres di Pilpres 2024.

"Kami ubah menjadi sangat sederhana, mengingat gempa Cianjur sebagai bencana nasional. Di mana mayoritas anak -anak dan kerugian ekonomi dan rusaknya infrastruktur begitu besar. Maka kami mengubah rundown kami, lebih fokus kepada aksi kemanusiaan," terang Richard.

Sementara Pendiri dan pembina ASM Trisya Suherman menyampaikan, ada masukan untuk menunda kegiatan deklarasi ini, tetapi khawatir mengecewakan relawan-relawan Moeldoko yang sudah datang jauh jauh dari luar kota.

"Jadi kami sepakat untuk tetap deklarasi dengan cara sederhana saja Menyebut Janji Relawan Moeldoko," ujar perempuan yang kerap disampa Icha ini.

Icha menambahkan janji relawan Moeldoko yakni menjaga nama baik Moeldoko, memperkenalkan, meyakinkan masyarakat tentang sosok Moeldoko.

"Menjalin hubungan baik dengan semua pihak dan menjunjung solidaritas sesama relawan Moeldoko. Mensukseskan kerja pemerintahan Presiden Jokowi," ungkapnya.

Sekjen ASM, Ibrahim menambahkan, aliansi simpatisan ini anggotanya adalah ketua-ketua ormas, di sini khusus ketua ormas yang militansi ke Moeldoko, jadi kami buktikan dengan mereka hadir dari jauh-jauh tanpa dikenakan ganti biaya transpor.

"Bikin baju dan spanduk biaya sendiri, hadir dari luar kota bahkan ada dari luar negeri begitu," tutupnya.