Wakil Ketua MPR: Perlu Konsistensi dan Kolaborasi Memutus Rantai Penyebaran Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menekankan pentingnya konsistensi dan kolaborasi semua pihak dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Data sebaran kasus positif Covid-19 yang cenderung meningkat saat ini bukan untuk membangun sentimen ketakutan, tetapi untuk menjadi pedoman bagi kita untuk bersikap mengambil langkah yang tepat, di tengah aktivitas sosial dan geliat ekonomi yang meningkat," katanya saat membuka diskusi daring bertema "Mengantisipasi Naiknya Risiko Dampak Pandemi Covid-19 Menjelang Liburan Akhir Tahun "yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (16/11/2022).
Lestari mengapresiasi upaya pemerintah dan segenap elemen bangsa selama hampir tiga tahun terakhir yang secara bersama mampu mengendalikan penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Namun, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, kondisi yang dinilai sudah terkendali itu membuat banyak pihak bersikap longgar dalam penerapan protokol kesehatan dalam berkegiatan.
"Keluasan ruang gerak masyarakat, meningkatnya dinamika perjalanan baik domestik maupun mancanegara harus tetap diimbangi dengan upaya adaptasi lewat penerapan protokol kesehatan yang memadai," ujarnya.
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah jangan abai terhadap regulasi pencegahan dan bertoleransi tanpa protokol kesehatan di masa pandemi. Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu mengakui, masa liburan akhir tahun 2022 merupakan saat yang ditunggu-tunggu masyarakat.
"Saya berharap semua pihak berkolaborasi membuat persiapan yang memadai sehingga penyebaran Covid-19 pada masa libur Natal dan Tahun Baru bisa terkendali dan kita bersama-sama dapat menyongsong 2023 yang lebih baik," ucapnya.
Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene mengakui ada kejenuhan di tengah masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga terjadi kenaikan angka positif Covid-19 yang diikuti kenaikan angka kematian yang sangat memprihatinkan.
"Masukan dari para pakar akan sangat dibutuhkan untuk memitigasi ancaman dan merencanakan aksi mengatasi potensi penyebaran Omicron sub varian XBB pada masa liburan Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
"Data sebaran kasus positif Covid-19 yang cenderung meningkat saat ini bukan untuk membangun sentimen ketakutan, tetapi untuk menjadi pedoman bagi kita untuk bersikap mengambil langkah yang tepat, di tengah aktivitas sosial dan geliat ekonomi yang meningkat," katanya saat membuka diskusi daring bertema "Mengantisipasi Naiknya Risiko Dampak Pandemi Covid-19 Menjelang Liburan Akhir Tahun "yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (16/11/2022).
Lestari mengapresiasi upaya pemerintah dan segenap elemen bangsa selama hampir tiga tahun terakhir yang secara bersama mampu mengendalikan penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Namun, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, kondisi yang dinilai sudah terkendali itu membuat banyak pihak bersikap longgar dalam penerapan protokol kesehatan dalam berkegiatan.
"Keluasan ruang gerak masyarakat, meningkatnya dinamika perjalanan baik domestik maupun mancanegara harus tetap diimbangi dengan upaya adaptasi lewat penerapan protokol kesehatan yang memadai," ujarnya.
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah jangan abai terhadap regulasi pencegahan dan bertoleransi tanpa protokol kesehatan di masa pandemi. Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu mengakui, masa liburan akhir tahun 2022 merupakan saat yang ditunggu-tunggu masyarakat.
"Saya berharap semua pihak berkolaborasi membuat persiapan yang memadai sehingga penyebaran Covid-19 pada masa libur Natal dan Tahun Baru bisa terkendali dan kita bersama-sama dapat menyongsong 2023 yang lebih baik," ucapnya.
Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene mengakui ada kejenuhan di tengah masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga terjadi kenaikan angka positif Covid-19 yang diikuti kenaikan angka kematian yang sangat memprihatinkan.
"Masukan dari para pakar akan sangat dibutuhkan untuk memitigasi ancaman dan merencanakan aksi mengatasi potensi penyebaran Omicron sub varian XBB pada masa liburan Natal dan Tahun Baru," ujarnya.