Gempa Megathrust di Selatan Jawa Diprediksi Berulang Setiap 400 Tahun, Magnitudo 8,8

Selasa, 15 November 2022 - 16:25 WIB
loading...
Gempa Megathrust di...
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. FOTO/TANGKAPAN LAYAR
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi gempa besar yang bersumber di Zona Megathrust selatan Jawa berulang setiap 400 tahun. Kekuatan gempa diperkirakan mencapai Magnitudo (M) 8,8.

"Untuk selatan Jawa hitungan periode ulang itu ada di kisaran 400 tahunan. Satu segmen megathrust dengan kekuatan 8,8," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari Youtube BNPB, Selasa (15/11/2022).

Aam, sapaan akrab Abdul Muhari, menjelaskan, periode pengulangan gempa ini diketahui berdasarkan hasil penelitian gabungan dari berbagai instansi, yakni BNPB, Institut Teknologi Bandung (ITB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), juga LIPI dengan menggunakan GPS.



"Bumi kita ini bergerak dan pergerakan itu bisa dihitung dari GPS. Nah, pergerakannya ini kemudian kita estimasi sampai maksimalnya itu dia bisa menahan, itu kekuatan gempanya berapa," katanya.

Dalam penelitian, zona megathrust selatan Jawa dibagi dua, segmen barat dan timur. Jika pecah satu-satu, segmen barat kekuatannya 8,8 dan timur 8,9. Namun jika dipecah langsung magnitudonya sekitar 9,1. "Dia bisa sampai itu dengan periode akumulasi energi 400 tahun," kata Aam.

Meski begitu, katanya, hingga saat ini belum bisa melihat pola yang pasti terhadap terjadinya pengulangan aktivitas megathrust di selatan Jawa.

"Memang adalah historis 1818, 1836, tapi yang segmen selatan Jawa itu 1994 di Banyuwangi selatan Jawa Timur dan 2006 di selatan Jawa Barat di Pangandaran. Tapi ini kekuatan gempanya tidak terlalu besar di bawah (M) 8. Sedangkan selatan Jawa itu adalah zona megathrust," ungkap Aam.

Baca juga: Gempa 5,4 M Dirasakan di Garut hingga Kebumen, BMKG: Hati-hati Gempa Susulan

Ia lalu membandingkan pola megathrust yang terjadi di zona Selat Makassar dan Selat Maluku. Ada zona-zona yang periode ulangnya itu lebih singkat. "Misalkan di zona Selat Makassar, zona perulangan yaitu 1927 kemudian 1968, 1996, dan 2018 artinya 30 tahun, 30 tahun, 30 tahun. Ini yang terjadi di Palu dan sekitarnya," katanya.

Aam menjelaskan, di zona Maluku juga terlihat pola megathrust yakni sekitar 50 sampai 60 tahunan. Zona Maluku juga agak sedikit lebih cepat dari zona selatan Jawa tapi lebih besar dan lebih panjang daripada zona Selat Makassar. "Misalkan kita lihat 1820, 1889, 1936, 2000, artinya sekitar 50 sampai 60 tahunan," katanya.

Sementara, untuk zona megathrust di selatan Jawa hingga saat ini masih belum bisa dipastikan perulangannya. "Sedangkan tadi kita masih punya catatan sejarahnya itu terakhir 1818, kita belum punya nih yang crossing sampai 400 tahun. Jadi kita enggak tahu ini terakhir terjadinya kapan," kata Aam.

"Sehingga kita masih belum bisa menentukan ini kira-kira berapa puluh tahun lagi dia akan perulangan dengan kekuatan 8,8 sampai 9. Ini yang jadi, yang harus menjadi tantangan kita di sisi riset untuk bisa menggali lebih dalam lagi untuk mengetahui di belakang itu historisnya seperti apa," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
18 Bencana Banjir Landa...
18 Bencana Banjir Landa di Indonesia Akhir Pekan Ini, di Mana Saja?
Sejumlah Wilayah di...
Sejumlah Wilayah di Indonesia Terendam Banjir, Ini Daftarnya
Indonesia Kirim Bantuan...
Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar Senilai 1,2 Juta Dolar AS
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan...
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp800 Juta untuk Korban Gempa Myanmar
Gempa Besar M6,3 Guncang...
Gempa Besar M6,3 Guncang Maluku Barat Daya, Begini Analisa BMKG
Bantu Korban Gempa,...
Bantu Korban Gempa, Baznas Kembali Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Myanmar
Dompet Dhuafa Kirim...
Dompet Dhuafa Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Gempa di Myanmar
Operasi Modifikasi Cuaca...
Operasi Modifikasi Cuaca Makan Biaya Rp200 Juta Sekali Sorti Penerbangan
Gempa Bumi M5,3 Guncang...
Gempa Bumi M5,3 Guncang Maluku Malam Ini
Rekomendasi
Harga Emas Antam Turun...
Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp1.969.000 per Gram, Ini Daftarnya
Pembuktian Kekuatan...
Pembuktian Kekuatan Monster KO Naoya Inoue di Amerika Serikat
Paula Verhoeven Buka-bukaan...
Paula Verhoeven Buka-bukaan soal KDRT yang Dialaminya: Verbal, Financial Abuse
Berita Terkini
Perindo Dukung Langkah...
Perindo Dukung Langkah Pemerintah Berlakukan Tes Kejiwaan Dokter PPDS Imbas Marak Kasus Pelecehan Seksual
4 menit yang lalu
Partai Perindo Dukung...
Partai Perindo Dukung Tindakan Cepat Pemerintah Rombak Pendidikan Dokter Spesialis
7 menit yang lalu
Sidang Perdana Gugatan...
Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka Jokowi, Penggugat Siapkan Proposal Penawaran
35 menit yang lalu
2 Sidang Gugatan ke...
2 Sidang Gugatan ke Jokowi di PN Surakarta, Ini Majelis Hakim yang Memimpin
50 menit yang lalu
Selamat Jalan KH A Chozin...
Selamat Jalan KH A Chozin Chumaidy, Pejuang Demokrasi dan Kesejahteraan Umat
1 jam yang lalu
Hari Ini Jokowi dan...
Hari Ini Jokowi dan 3 Utusan Prabowo Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
1 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Penduduknya...
10 Negara Penduduknya Paling Bahagia di Dunia Tahun 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved