Lestarikan Budaya, Pertamina Gelar Pertunjukan Virtual Wayang Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah Pandemi Covid-19, Pertamina melalui anak usahanya Pertamina EP menggelar pertunjukan virtual seni pertunjukan wayang orang dengan tema “Sayangi Ibu Bumi”, Sabtu (4/7/2020) malam. Pertunjukan virtual ini menghadirkan pendongeng keliling, Samsudin dan Nayaga CIlik, mitra binaan Pertamina EP Jatibarang Field.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, pertunjukan seni dan diskusi budaya secara virtual merupakan bentuk dukungan Pertamina dalam pelestarian budaya lokal sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dalam bidang pendidikan.
Menurut Fajriyah, salah satu sasaran MDGs adalah memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara.
"Di dalamnya termasuk dalam sasaran pendidikan adalah apresiasi terhadap keberagamaan budaya dan kontribusi budaya kepada pembangunan berkelanjutan," ujar Fajriyah.
Fajriyah menambahkan, selain turut serta menyukseskan tujuan MDGs, pelestarian budaya juga merupakan komitmen Pertamina dalam menjalankan ISO 26000 dalam CID (Community Involvement and Development) pendidikan dan pelestarian budaya.
“Pertamina terus mendorong seluruh mitra binaan, termasuk di dalamnya pelaku pelestari budaya lokal agar tetap bisa terus bergerak maju, meskipun harus menghadapi tantangan covid-19,” imbuh Fajriyah.
Fajriyah menegaskan, pelestarian budaya merupakan salah satu aspek yang menjadi perhatian Pertamina. Dengan melestarikannya, diharapkan masyarakat Indonesia dapat memahami nilai-nilai warisan budaya leluhurnya dan mendapatkan pembelajaran dari filosofi yang terkandung di dalamnya.
Menurut Fajriyah, sebagai perusahaan energi nasional yang melayani kebutuhan energi di pelosok negeri dan sering berinteraksi dengan budaya dan kearifan lokal, Pertamina terus memberikan dukungan terhadap pelestarian budaya melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pendidikan.
Program CSR yang dijalankan Pertamina, juga dapat menciptakan peningkatan ekonomi masyarakat dalam rangka mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Bersama Yayasan Tari Topeng Mimi Rasinah di Indramayu, Pertamina telah memberikan pelatihan peningkatan keterampilan untuk pengrajin topeng yang berada di wilayah Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Pertamina juga telah memberikan pelatihan tari topeng kepada 500 anak di 28 desa di Kabupaten Indramayu.
Selain melestarikan budaya lokal Indramayu, Pertamina juga turut serta melestarikan budaya dan kearifan lokal dalam bentuk seni pertunjukkan daerah lainnya di Indonesia diantaranya pembinaan masyarakat difabel di Desa Bengkala, Kabupaten Singaraja, Bali melalui program seni Tari Tradisional. Selain itu Pertamina juga turut serta di dalam mendukung pertunjukan Wayang Orang Bharata secara daring pertama di Indonesia serta mendapatkan rekor MURI.
“Upaya pelestarian budaya lokal di sekitar wilayah operasi perusahaan bertujuan agar budaya Indonesia tetap lestari dengan melibatkan anak-anak muda dalam program CSR Pertamina,” pungkas Fajriyah.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, pertunjukan seni dan diskusi budaya secara virtual merupakan bentuk dukungan Pertamina dalam pelestarian budaya lokal sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dalam bidang pendidikan.
Menurut Fajriyah, salah satu sasaran MDGs adalah memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara.
"Di dalamnya termasuk dalam sasaran pendidikan adalah apresiasi terhadap keberagamaan budaya dan kontribusi budaya kepada pembangunan berkelanjutan," ujar Fajriyah.
Fajriyah menambahkan, selain turut serta menyukseskan tujuan MDGs, pelestarian budaya juga merupakan komitmen Pertamina dalam menjalankan ISO 26000 dalam CID (Community Involvement and Development) pendidikan dan pelestarian budaya.
“Pertamina terus mendorong seluruh mitra binaan, termasuk di dalamnya pelaku pelestari budaya lokal agar tetap bisa terus bergerak maju, meskipun harus menghadapi tantangan covid-19,” imbuh Fajriyah.
Fajriyah menegaskan, pelestarian budaya merupakan salah satu aspek yang menjadi perhatian Pertamina. Dengan melestarikannya, diharapkan masyarakat Indonesia dapat memahami nilai-nilai warisan budaya leluhurnya dan mendapatkan pembelajaran dari filosofi yang terkandung di dalamnya.
Menurut Fajriyah, sebagai perusahaan energi nasional yang melayani kebutuhan energi di pelosok negeri dan sering berinteraksi dengan budaya dan kearifan lokal, Pertamina terus memberikan dukungan terhadap pelestarian budaya melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pendidikan.
Program CSR yang dijalankan Pertamina, juga dapat menciptakan peningkatan ekonomi masyarakat dalam rangka mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Bersama Yayasan Tari Topeng Mimi Rasinah di Indramayu, Pertamina telah memberikan pelatihan peningkatan keterampilan untuk pengrajin topeng yang berada di wilayah Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Pertamina juga telah memberikan pelatihan tari topeng kepada 500 anak di 28 desa di Kabupaten Indramayu.
Selain melestarikan budaya lokal Indramayu, Pertamina juga turut serta melestarikan budaya dan kearifan lokal dalam bentuk seni pertunjukkan daerah lainnya di Indonesia diantaranya pembinaan masyarakat difabel di Desa Bengkala, Kabupaten Singaraja, Bali melalui program seni Tari Tradisional. Selain itu Pertamina juga turut serta di dalam mendukung pertunjukan Wayang Orang Bharata secara daring pertama di Indonesia serta mendapatkan rekor MURI.
“Upaya pelestarian budaya lokal di sekitar wilayah operasi perusahaan bertujuan agar budaya Indonesia tetap lestari dengan melibatkan anak-anak muda dalam program CSR Pertamina,” pungkas Fajriyah.
(srf)