Museum Muhammadiyah Diresmikan, Haedar Nashir: Bukan Sekadar Tempat Wisata

Senin, 14 November 2022 - 18:26 WIB
loading...
Museum Muhammadiyah Diresmikan, Haedar Nashir: Bukan Sekadar Tempat Wisata
Museum Muhammadiyah di Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta diresmikan. Foto/Instagram Pemkab Bantul
A A A
JAKARTA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah meresmikan Museum Muhammadiyah di Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Senin (14/11/2022). Rektor UAD, Dr Muchlas, MT menyampaikan terima kasih atas kepercayaan PP Muhammadiyah kepada UAD untuk membangun dan mengelola museum.

“Atas dukungan tersebut kami meneguhkan komitmen untuk terus merawat aset Muhammadiyah ini dan terus mengembangkan dan mengelolanya secara profesional sehingga dapat memenuhi harapan Persyarikatan menjadikan fasilitas ini sebagai museum yang berkemajuan sebagai media untuk memajukan peradaban semesta,” ujar Muchlas, dikutip dari laman resmi muhammadiyah.

Menurut dia, pada 2017 dia mendapatkan surat tugas dari PP Muhammadiyah untuk menyediakan lahan museum sekaligus mengelolanya. UAD pun segera menyediakan lahan seluas total 2.800 m2 di kampus IV.

Museum Muhammadiyah Diresmikan, Haedar Nashir: Bukan Sekadar Tempat Wisata

Foto: MPI/Efan Erlin

Dana pembangunan berasal dari Muhammadiyah dan pemerintah melalui Kemendikbud. Pembangunan museum seluas 1.200 m2 dilaksanakan dalam tiga tahap. Peletakan batu pertama telah dilakukan Presiden Joko Widodo pada 22 Juli 2017.

Dibangun dengan konsep ramah anak, perempuan, dan disabilitas, gedung museum ini dilengkapi dengan teknologi informasis untuk menjelaskan story line perjalanan Muhammadiyah. Dari 4 lantai yang dimiliki, lantai 1 memuat historiografi Muhammadiyah, sedangkan lantai 2 adalah ruang pamer tematik Muhammadiyah untuk bangsa yang dapat membuat pengunjung merasakan masa lalu, masa kini dan masa depan.



Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah dalam pembangunan museum ini. Bagi Haedar, Museum Muhammadiyah bukan sekadar tempat wisata dan edukasi biasa, melainkan juga sebagai tempat menjaga memori kesejarahan peran-peran kebangsaan, kemanusiaan, dan keumatan Muhammadiyah sekaligus proyeksi masa depan Muhammadiyah.

“Kami juga berharap pada seluruh keluarga besar Persyarikatan agar memanfaatkan museum ini sebagai kunci pembuka sejarah dan sekaligus juga maudhu’ah yakni proyeksi Muhammadiyah ke depan dari pelajaran sejarah yang kita dapatkan di museum ini. Museum tidak hanya bicara masa lampau, tapi juga proyeksi ke masa depan,” tegasnya.

Untuk menyempurnakan konten museum, Haedar mengajak seluruh Pimpinan Persyarikatan di tingkat wilayah sampai ranting untuk menyumbangkan artefak sejarah Muhammadiyah yang dimiliki. Selain itu, UAD disarankan untuk membuat kajian etnografis jejak perjalanan dan pemikiran KH. Ahmad Dahlan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1644 seconds (0.1#10.140)