Meriahkan Muktamar Muhammadiyah, 4 Penggembira Gowes dari Kalimantan Menuju Solo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dukungan terhadap Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah ditunjukkan dengan beragam cara. Salah satunya dengan mengayuh sepeda dari Pulau Kalimantan menuju lokasi penyelenggaraan muktamar di Kota Solo, Jawa Tengah.
Hal ini ditunjukkan oleh empat warga Muhammadiyah yang bermukim di Pulau Kalimantan. Masing-masing Ali Imran, AKP (Purn) Darmadi asal Kabupaten Kapuas serta Ganda Ganjar Gunartika dan Suyatman asal Kota Palangkaraya.
Keempatnya sudah sampai di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (11/11/2022) kemarin. Mereka diterima oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono di kampusnya. Ikut bergabung goweser asal Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Samsul Hadi yang juga akan menjadi penggembira Muktamar Muhammadiyah.
Baca juga: 3 Juta Orang Bakal Hadiri Muktamar Muhammadiyah, Panitia Minta Maaf Jika Kota Solo Macet
Dalam sambutannya, Sukadiono merasa terharu dengan semangat ditunjukkan empat penggembira Muktamar asal Kalimantan tersebut. "Apa yang dilakukan keempatnya adalah salah satu syiar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang tidak banyak dilakukan oleh warga persyarikatan. Hal itu menunjukkan kepedulian dengan Muhammadiyah," kata Sukadiono dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Sabtu (12/11/2022).
Dalam pertemuan itu, Sukadiono juga mendengarkan cerita perjalanan empat warga Muhammadiyah dari Kalimantan yang tak mudah. Saat tiba di Kabupaten Kapuas, 2 sepeda rusak sehingga harus diservis dan ganti sepeda. Karena itu, pemilik sepeda waswas dengan perjalanan selanjutnya.
Mendengar hal itu, Sukadiono kemudian memberikan 1 sepeda miliknya. Tak hanya itu, UM Surabaya juga memberikan tali asih berupa uang saku kepada 5 penggembira yang diberikan secara langsung. "Sebagai pimpinan universitas, saya berharap energi positif yang dilakukan 4 penggembira Muktamar ini bisa menular kepada warga persyarikatan, khususnya di lingkungan UM Surabaya dalam menyemarakkan Muktamar," katanya.
Baca juga: Kisah Amien Rais Gemetar saat Dipercaya Pimpin Muhammadiyah
Ali Imron yang didapuk sebagai ketua gowes menuturkan, ia dan tiga rekannya merupakan anggota Perhimpunan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI). Mereka telah meniatkan diri untuk bersepeda ke Kota Solo sebagai bagian dari syiar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah.
Imron menurutkan, timnya mulai bersepeda dari Kota Palangka Raya, lalu menuju Pulau Pisau, Kuala Kapuas, Banjarmasin, Pelabuhan Trisakti. Mereka lalu menumpang kapal laut menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Sebagai bekal agar lancar di perjalanan, Imran dan timnya membawa sarung, kopiah, obat-obatan, ban sepeda dan beberapa baju kaos ganti. Untuk mengisi energi ia memilih membeli makan di warung. "Jadi dalam menjaga fisik, kami setiap hari bersepeda pagi 20 km, sore 20 km," kata Imron.
Ia berharap Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah berjalan lancar dan sukses, sehingga Muhammadiyah lebih bersinar, bermanfaat tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia.
Untuk sampai di lokasi Muktamar Muhammadiyah, kelima goweser masih harus mengayuh sepeda dari Surabaya menuju Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Sragen, Karanganyar, dan tiba di Kota Solo.
Hal ini ditunjukkan oleh empat warga Muhammadiyah yang bermukim di Pulau Kalimantan. Masing-masing Ali Imran, AKP (Purn) Darmadi asal Kabupaten Kapuas serta Ganda Ganjar Gunartika dan Suyatman asal Kota Palangkaraya.
Keempatnya sudah sampai di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (11/11/2022) kemarin. Mereka diterima oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono di kampusnya. Ikut bergabung goweser asal Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Samsul Hadi yang juga akan menjadi penggembira Muktamar Muhammadiyah.
Baca juga: 3 Juta Orang Bakal Hadiri Muktamar Muhammadiyah, Panitia Minta Maaf Jika Kota Solo Macet
Dalam sambutannya, Sukadiono merasa terharu dengan semangat ditunjukkan empat penggembira Muktamar asal Kalimantan tersebut. "Apa yang dilakukan keempatnya adalah salah satu syiar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang tidak banyak dilakukan oleh warga persyarikatan. Hal itu menunjukkan kepedulian dengan Muhammadiyah," kata Sukadiono dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Sabtu (12/11/2022).
Dalam pertemuan itu, Sukadiono juga mendengarkan cerita perjalanan empat warga Muhammadiyah dari Kalimantan yang tak mudah. Saat tiba di Kabupaten Kapuas, 2 sepeda rusak sehingga harus diservis dan ganti sepeda. Karena itu, pemilik sepeda waswas dengan perjalanan selanjutnya.
Mendengar hal itu, Sukadiono kemudian memberikan 1 sepeda miliknya. Tak hanya itu, UM Surabaya juga memberikan tali asih berupa uang saku kepada 5 penggembira yang diberikan secara langsung. "Sebagai pimpinan universitas, saya berharap energi positif yang dilakukan 4 penggembira Muktamar ini bisa menular kepada warga persyarikatan, khususnya di lingkungan UM Surabaya dalam menyemarakkan Muktamar," katanya.
Baca juga: Kisah Amien Rais Gemetar saat Dipercaya Pimpin Muhammadiyah
Ali Imron yang didapuk sebagai ketua gowes menuturkan, ia dan tiga rekannya merupakan anggota Perhimpunan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI). Mereka telah meniatkan diri untuk bersepeda ke Kota Solo sebagai bagian dari syiar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah.
Imron menurutkan, timnya mulai bersepeda dari Kota Palangka Raya, lalu menuju Pulau Pisau, Kuala Kapuas, Banjarmasin, Pelabuhan Trisakti. Mereka lalu menumpang kapal laut menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Sebagai bekal agar lancar di perjalanan, Imran dan timnya membawa sarung, kopiah, obat-obatan, ban sepeda dan beberapa baju kaos ganti. Untuk mengisi energi ia memilih membeli makan di warung. "Jadi dalam menjaga fisik, kami setiap hari bersepeda pagi 20 km, sore 20 km," kata Imron.
Ia berharap Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah berjalan lancar dan sukses, sehingga Muhammadiyah lebih bersinar, bermanfaat tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia.
Untuk sampai di lokasi Muktamar Muhammadiyah, kelima goweser masih harus mengayuh sepeda dari Surabaya menuju Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Sragen, Karanganyar, dan tiba di Kota Solo.
(abd)