PPP: Pemilu Bukan Ajang Perang Antaranak Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Arwani Thomafi setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta penyelenggaraan Pemilu 2024 digelar dengan damai tanpa adanya polarisasi. Menurut Arwani Thomafi, pemilu bukanlah ajang untuk menebar kebencian antaranak bangsa yang bisa menyebabkan perpecahan.
"Harus kita tegaskan pemilu itu bukan ajang perang antaranak bangsa, tetapi pemilu adalah instrumen demokratis untuk melahirkan pemimpin yang demokratis," kata Arwani dalam Webinar Partai Perindo yang bertajuk 'Memasuki Tahun Politik, Bagaimana Membangun Harmonisasi Antar Partai', Jumat (11/11/2022).
Agar terciptanya pemilu yang damai, perlu kontribusi semua pilar pemilu, yakni penyelenggara dalam hal ini KPU, peserta pemilu dalam hal ini politik, dan pemilih pemilu dalam hal ini masyarakat Indonesia yang memiliki hak pilih. Dengan adanya kolaborasi dari semua pilar ini, maka dengan mudah terciptanya gelaran pemilu yang damai dan aman.
"Tugas untuk menghadirkan pemilu yang kondusif dan harmonis merupakan tanggung jawab tiga pilar dalam pemilu, yakni penyelenggara, peserta, dan pemilih," ucapnya.
Diketahui, Presiden Jokowi saat menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun ke-8 Partai Persatuan Indonesia (Perindo) meminta penyelenggaraan Pemilu 2024 digelar dengan damai tanpa adanya polarisasi. Untuk itu, di depan pimpinan partai yang hadir di acara tersebut, Jokowi meminta para elite partai untuk saling memuji sesama pengurus parpol.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
"Harus kita tegaskan pemilu itu bukan ajang perang antaranak bangsa, tetapi pemilu adalah instrumen demokratis untuk melahirkan pemimpin yang demokratis," kata Arwani dalam Webinar Partai Perindo yang bertajuk 'Memasuki Tahun Politik, Bagaimana Membangun Harmonisasi Antar Partai', Jumat (11/11/2022).
Agar terciptanya pemilu yang damai, perlu kontribusi semua pilar pemilu, yakni penyelenggara dalam hal ini KPU, peserta pemilu dalam hal ini politik, dan pemilih pemilu dalam hal ini masyarakat Indonesia yang memiliki hak pilih. Dengan adanya kolaborasi dari semua pilar ini, maka dengan mudah terciptanya gelaran pemilu yang damai dan aman.
Baca Juga
"Tugas untuk menghadirkan pemilu yang kondusif dan harmonis merupakan tanggung jawab tiga pilar dalam pemilu, yakni penyelenggara, peserta, dan pemilih," ucapnya.
Diketahui, Presiden Jokowi saat menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun ke-8 Partai Persatuan Indonesia (Perindo) meminta penyelenggaraan Pemilu 2024 digelar dengan damai tanpa adanya polarisasi. Untuk itu, di depan pimpinan partai yang hadir di acara tersebut, Jokowi meminta para elite partai untuk saling memuji sesama pengurus parpol.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
(rca)