Pemerintah Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

Jum'at, 11 November 2022 - 14:59 WIB
loading...
Pemerintah Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023 ( Nataru ). Mobilitas atau pergerakan masyarakat di setiap perayaan hari besar dipastikan akan meningkat.

“Saya kira betul di setiap hari perayaan, Idul Fitri, Idul Adha, Natal, Tahun Baru itu ada pergerakan masyarakat yang lebih. Walau begitu pemerintah akan mewaspadai,” kata Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin di Masjid At Taqwa, Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (11/11/2022).

Maka itu, Wapres menegaskan saat ini pemerintah akan melakukan evaluasi dan menghitung apakah kenaikan kasus Covid-19 akan eksponensial atau tidak. “Nah itu akan kita evaluasi apakah akan ada ketentuan-ketentuan khusus ini seperti yang kita lakukan (tahun lalu) ini belum, seberapa dampak, kita belum menghitung dampak yang sekarang ini, kenaikannya eksponensialnya seperti apa, ini kalau itu tinggi, cepat,” katanya.





Meski begitu, Wapres mengatakan bahwa saat ini varian Covid-19 yang terus bermutasi dan kini menyebar yakni sub varian XBB dipastikan gejalanya ringan. “Tetapi satu hal ini ringan. Sekarang ini, sebenarnya tidak berat tapi ringan,” imbuhnya.

Wapres mendorong agar masyarakat melengkapi vaksinasi Covid-19 terutama bagi yang belum disuntik vaksin booster. Apalagi, pemerintah telah mendatangkan lebih dari 5 juta vaksin Covid-19 untuk menjaga stok vaksin.

“Jadi satu hal yang diminta pemerintah supaya vaksinasi ini masyarakat yang belum divaksin, sebab yang paling rentan itu yang belum divaksin dan yang sudah divaksin wajib supaya dibooster. Bahkan sekarang ada pikiran untuk menambah booster lagi. Dua kali boosternya, masyarakat jangan sampai abai. Jangan sampai lalai, karena ancaman masih ada,” pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1245 seconds (0.1#10.140)