Yuk, Simak Apa Kata Para Kepala Sekolah yang Telah Menerima Dana BOS!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Banyak manfaat yang dirasakan oleh satuan pendidikan dari dana BOS yang sudah digelontorkan oleh pemerintah.
Nyoman Armaja, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Seirit, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali merasa sangat terbantu dengan adanya kenaikan satuan biaya dana BOS. Dari situ, Nyoman dapat mengalokasikan sebagai tambahan biaya operasional sekolahnya.
“Selain itu, karena satuan pendidikan di SMP hanya memiliki satu sumber biaya operasional yaitu BOS, sehingga kenaikan biaya BOS memiliki pengaruh yang signifikan dalam pelaksanaan program sekolah,” imbuhnya.
Senada dengan Nyoman Armaja, Zainab Latuconsina, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 20 Maluku Tengah juga mengatakan jika bantuan dana BOS sangat membantu pihak sekolah. Apalagi bantuan tersebut tidak melalui birokrasi yang berbelit-belit sehingga pencairannya pun cepat dan tepat waktu.
Dikemukakan Zainab, kebijakan pemerintah yang mengubah besaran satuan dana BOS sesuai dengan tingkat kemahalan suatu daerah patut diapresiasi. “Perubahan ini sangat membantu pihak sekolah karena biaya pada tiap-tiap daerah tidak sama, tergantung jarak jauh dekatnya dengan kota, kabupaten, atau provinsi. Selain itu, penggunaan dana BOS lebih fleksibel dan tidak merugikan pihak sekolah dalam pengelolaannya, karena tidak ada intervensi dari pihak lain,” kata Zainab Latuconsina.
Eduardus Bala, Kepala sekolah SMA Negeri 1 Jempang, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur juga menyampaikan, jika penyaluran langsung dana BOS ini merupakan langkah yang paling pas untuk para tenaga pendidik di setiap sekolah. Hal tersebut karena mereka bisa meminimalisir kesulitan sekolah dalam operasional.
“Ketika masih lewat kas daerah, prosedurnya panjang karena banyak administrasi yang harus dilakukan. Namun untuk penyalurannya memang tidak selalu tepat waktu di awal bulan tiap tahapan, sehingga sekolah kami tetap harus mengajukan pinjaman ke pihak ketiga untuk operasional yang tidak bisa ditunda. Tapi sistem yang baru ini dimana pencairannya langsung ke kita ini sangat memudahkan kami,” imbuh Eduardus.
Sementara itu, Christina Deasy Montol, Kepala Sekolah SD Inpres Lowu, Kabupaten Minahasa Tenggara, juga mengatakan hal serupa jika penyaluran dana BOS langsung ke rekening satuan pendidikan sangat membantu pihaknya. Pihak sekolah juga dapat mencairkan langsung melalui bank yang telah ditunjuk sehingga lebih efisien terhadap waktu.
“Sekolah lebih mudah dalam bertransaksi dengan penyedia lokal maupun lewat Siplah. Kami juga sangat terbantu dengan kenaikan biaya sesuai dengan wilayah karena di setiap daerah memiliki kemahalan yang berbeda-beda,” tandasnya.
Beberapa kepala sekolah lainnya juga turut memberikan dukungan transformasi dana BOS. Surdianah, Kepala SDN Sermong, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Saleh, Kepala SDN 216 Maluku Tengah sama-sama menuturkan jika penyaluran dana BOS langsung ke rekening sekolah sungguh membantu satuan pendidikan tanpa harus menunggu lama. Dikatakan mereka, dana BOS sekarang juga lebih fleksibel untuk dipakai sesuai kebutuhan sekolah, terutama membeli perlengkapan pendukung PTM Terbatas.
Nyoman Armaja, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Seirit, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali merasa sangat terbantu dengan adanya kenaikan satuan biaya dana BOS. Dari situ, Nyoman dapat mengalokasikan sebagai tambahan biaya operasional sekolahnya.
“Selain itu, karena satuan pendidikan di SMP hanya memiliki satu sumber biaya operasional yaitu BOS, sehingga kenaikan biaya BOS memiliki pengaruh yang signifikan dalam pelaksanaan program sekolah,” imbuhnya.
Senada dengan Nyoman Armaja, Zainab Latuconsina, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 20 Maluku Tengah juga mengatakan jika bantuan dana BOS sangat membantu pihak sekolah. Apalagi bantuan tersebut tidak melalui birokrasi yang berbelit-belit sehingga pencairannya pun cepat dan tepat waktu.
Dikemukakan Zainab, kebijakan pemerintah yang mengubah besaran satuan dana BOS sesuai dengan tingkat kemahalan suatu daerah patut diapresiasi. “Perubahan ini sangat membantu pihak sekolah karena biaya pada tiap-tiap daerah tidak sama, tergantung jarak jauh dekatnya dengan kota, kabupaten, atau provinsi. Selain itu, penggunaan dana BOS lebih fleksibel dan tidak merugikan pihak sekolah dalam pengelolaannya, karena tidak ada intervensi dari pihak lain,” kata Zainab Latuconsina.
Eduardus Bala, Kepala sekolah SMA Negeri 1 Jempang, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur juga menyampaikan, jika penyaluran langsung dana BOS ini merupakan langkah yang paling pas untuk para tenaga pendidik di setiap sekolah. Hal tersebut karena mereka bisa meminimalisir kesulitan sekolah dalam operasional.
“Ketika masih lewat kas daerah, prosedurnya panjang karena banyak administrasi yang harus dilakukan. Namun untuk penyalurannya memang tidak selalu tepat waktu di awal bulan tiap tahapan, sehingga sekolah kami tetap harus mengajukan pinjaman ke pihak ketiga untuk operasional yang tidak bisa ditunda. Tapi sistem yang baru ini dimana pencairannya langsung ke kita ini sangat memudahkan kami,” imbuh Eduardus.
Sementara itu, Christina Deasy Montol, Kepala Sekolah SD Inpres Lowu, Kabupaten Minahasa Tenggara, juga mengatakan hal serupa jika penyaluran dana BOS langsung ke rekening satuan pendidikan sangat membantu pihaknya. Pihak sekolah juga dapat mencairkan langsung melalui bank yang telah ditunjuk sehingga lebih efisien terhadap waktu.
“Sekolah lebih mudah dalam bertransaksi dengan penyedia lokal maupun lewat Siplah. Kami juga sangat terbantu dengan kenaikan biaya sesuai dengan wilayah karena di setiap daerah memiliki kemahalan yang berbeda-beda,” tandasnya.
Beberapa kepala sekolah lainnya juga turut memberikan dukungan transformasi dana BOS. Surdianah, Kepala SDN Sermong, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Saleh, Kepala SDN 216 Maluku Tengah sama-sama menuturkan jika penyaluran dana BOS langsung ke rekening sekolah sungguh membantu satuan pendidikan tanpa harus menunggu lama. Dikatakan mereka, dana BOS sekarang juga lebih fleksibel untuk dipakai sesuai kebutuhan sekolah, terutama membeli perlengkapan pendukung PTM Terbatas.