Penerapan ETLE Diharapkan Bisa Tingkatkan Kedisiplinan Pengendara
loading...
Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono Wibowo berharap Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dapat menekan serta membangkitkan kedisiplinan penggunaan jalan. Foto/Tangkapan layar
A
A
A
JAKARTA - Tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement ( ETLE ) diharapkan dapat menjadi salah satu upaya mengendalikan kemacetan yang menjadi momok masyarakat perkotaan. Tidak disiplinnya para pengguna jalan dinilai menjadi salah satu penyebab kemacetan yang ada di beberapa kota di Indonesia.
"Kita berharap nanti dari tilang yang dilakukan secara elektronik ini bisa menekan serta membangkitkan kedisiplinan penggunaan jalan," kata Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono Wibowo dalam Webinar Partai Perindo yang bertajuk 'Dampak Peralihan Tilang Manual ke Tilang Elektronik', Jumat (4/11/2022).
Selain ketidakdisiplinan pengguna jalan, secara umum kemacetan juga disebabkan dengan meningkatnya volume kendaraan yang memenuhi kapasitas jalan yang ada. Kemudian, kemacetan juga disebabkan oleh pemanfaatan ruang jalan yang tidak efisien.
Menurutnya, kemacetan di Indonesia diperparah dengan kapasitas jalan yang tidak terlalu banyak ditambah lagi banyaknya penyalahgunaan kapasitas jalan. "Banyak kendaraan-kendaraan yang isinya satu orang, kemudian ada parkir liar, ada PKL, dan ada penyempitan karena aktivitas-aktivitas masyarakat," ucapnya.
"Kita berharap nanti dari tilang yang dilakukan secara elektronik ini bisa menekan serta membangkitkan kedisiplinan penggunaan jalan," kata Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono Wibowo dalam Webinar Partai Perindo yang bertajuk 'Dampak Peralihan Tilang Manual ke Tilang Elektronik', Jumat (4/11/2022).
Selain ketidakdisiplinan pengguna jalan, secara umum kemacetan juga disebabkan dengan meningkatnya volume kendaraan yang memenuhi kapasitas jalan yang ada. Kemudian, kemacetan juga disebabkan oleh pemanfaatan ruang jalan yang tidak efisien.
Menurutnya, kemacetan di Indonesia diperparah dengan kapasitas jalan yang tidak terlalu banyak ditambah lagi banyaknya penyalahgunaan kapasitas jalan. "Banyak kendaraan-kendaraan yang isinya satu orang, kemudian ada parkir liar, ada PKL, dan ada penyempitan karena aktivitas-aktivitas masyarakat," ucapnya.
Lihat Juga :
(rca)
