Menteri Perempuan di Era Gus Dur, Nomor 2 Kini Gubernur Jatim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dua perempuan menjadi menteri di Kabinet Persatuan Nasional yang dipimpin Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ). Satu di antaranya kini menjadi Gubernur Jawa Timur (Jatim).
Kabinet Persatuan Nasional merupakan nama kabinet pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Gus Dur yang diusung Poros Tengah, menang dalam pemilihan presiden di MPR yang kala itu dipimpin Mohammad Amien Rais . Sementara, Megawati Soekarnoputri yang partainya menjadi pemenang Pemilu 1999, menjadi wakil presiden.
Kabinet Persatuan Nasional dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.335/M Tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999. Masa bakti kabinet ini 26 Oktober 1999 sampai dengan 23 Juli 2001. Pada 23 Juli, Gus Dur dimakzulkan MPR.
Dikutip dari laman Setkab, terdapat 37 kementerian dalam Kabinet Persatuan Nasional. Di antara 37 menteri tersebut, terdapat dua sosok perempuan, yakni Erna Witoelar dan Khofifah Indar Parawansa. Berikut ini profil singkatnya:
1. Erna Witoelar
Erna Witoelar lahir di Danau Tempe, Sulawesi Selatan, 6 Februari 1947. Erna adalah kakak ipar Wimar Witoelar.
Erna meraih S2 pada tahun 1974 dari Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung dan gelar S3 Ekologi Manusia dari Universitas Indonesia.
Di Kabinet Persatuan Nasional, Erna menjabat Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah. Selain pernah menjadi menteri, Erna juga banyak berkiprah di lembaga lainnya. Dia antara lain pernah menjadi Duta Besar Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Tujuan Pembangunan Milenium di Asia-Pasifik.
2. Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya, Jawa Timur, 19 Mei 1965. Pernah menjadi politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Khofifah lalu bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada awal era Reformasi.
Khofifah kemudian dipercaya Gus Dur menjabat Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada masa Kabinet Persatuan Nasional.
Khofifah juga dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Sosial di Kabinet Kerja. Mantan anggota DPR ini lalu mengundurkan diri dari kursi Mensos karena bertarung di Pilkada Jawa Timur 2018.
Berpasangan dengan Emil Dardak, perempuan yang meraih gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya ini terpilih sebagai Gubernur Jatim pada 2018.
Kabinet Persatuan Nasional merupakan nama kabinet pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Gus Dur yang diusung Poros Tengah, menang dalam pemilihan presiden di MPR yang kala itu dipimpin Mohammad Amien Rais . Sementara, Megawati Soekarnoputri yang partainya menjadi pemenang Pemilu 1999, menjadi wakil presiden.
Kabinet Persatuan Nasional dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.335/M Tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999. Masa bakti kabinet ini 26 Oktober 1999 sampai dengan 23 Juli 2001. Pada 23 Juli, Gus Dur dimakzulkan MPR.
Dikutip dari laman Setkab, terdapat 37 kementerian dalam Kabinet Persatuan Nasional. Di antara 37 menteri tersebut, terdapat dua sosok perempuan, yakni Erna Witoelar dan Khofifah Indar Parawansa. Berikut ini profil singkatnya:
1. Erna Witoelar
Erna Witoelar lahir di Danau Tempe, Sulawesi Selatan, 6 Februari 1947. Erna adalah kakak ipar Wimar Witoelar.
Erna meraih S2 pada tahun 1974 dari Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung dan gelar S3 Ekologi Manusia dari Universitas Indonesia.
Di Kabinet Persatuan Nasional, Erna menjabat Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah. Selain pernah menjadi menteri, Erna juga banyak berkiprah di lembaga lainnya. Dia antara lain pernah menjadi Duta Besar Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Tujuan Pembangunan Milenium di Asia-Pasifik.
2. Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya, Jawa Timur, 19 Mei 1965. Pernah menjadi politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Khofifah lalu bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada awal era Reformasi.
Khofifah kemudian dipercaya Gus Dur menjabat Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada masa Kabinet Persatuan Nasional.
Khofifah juga dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Sosial di Kabinet Kerja. Mantan anggota DPR ini lalu mengundurkan diri dari kursi Mensos karena bertarung di Pilkada Jawa Timur 2018.
Berpasangan dengan Emil Dardak, perempuan yang meraih gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya ini terpilih sebagai Gubernur Jatim pada 2018.
(zik)