Dongeng Kampung Klayas, Ketika Anak Papua Diajarkan Menghemat Air

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 07:45 WIB
loading...
Dongeng Kampung Klayas, Ketika Anak Papua Diajarkan Menghemat Air
Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Didik Bahagia membagikan buku Monster Air yang Selalu Marah kepada siswa SD YPK Klayas, Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Jumat (28/10/2022). foto: Hendri Irawan/KORAN SINDO
A A A
SORONG - "Jauh di Tanah Papua sana, terdapat sebuah kampung yang asri dan indah bernama Kampung Klayas, yang artinya 'Air yang Mengalir'. Sayangnya, tidak ada air yang mengalir di Kampung Klayas. Anak-anak pun bersedih dan berdoa meminta air..."

baca juga: Kilang Pertamina Internasional Kukuhkan Posisi dalam Transformasi Bisnis Kilang dan Petrokimia

Kalimat pembuka buku dongeng berjudul "Monster Air yang Selalu Marah" ini dibacakan dengan lugas oleh Didik Bahagia, Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Jumat (28/10/2022). Didik membaca buku di tengah-tengah siswa SD YPK Klayas, Distrik Seget, Sorong , Papua Barat , yang duduk mengelilinginya.

Bak pendongeng handal, Didik membaca kata demi kata dalam buku dongeng ini. Wajah lugu para siswa nampak serius menyimak dan mendengarkan Didik bercerita. Sesekali para siswa tersenyum, bahkan ada yang tertawa lepas.

"Tidak sengaja Kakak Perwira mendengar dan melihat anak-anak sedang berdoa sepenuh hati. Keesokan harinya, Kakak Perwira mengabulkan harapan anak-anak dan mengalirkan air di Kampung Klayas. Anak-anak sangat gembira karena air sudah mengalir di rumah mereka," tutur Didik yang didampingi VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman; General Manager Refinery Unit (ru) VII Kasim, Yusuf Mansyur; Pengamat Manajemen Lingkungan Unpad, Prof Martha Fani Cahyandito, dan guru relawan Klayas, Fransiska.

baca juga: Langkah Strategis Pertamina Melanjutkan Bangun Kilang

Kisah tentang "Monster Air yang Selalu Marah", sebuah edukasi penting tentang pemanfaatan air bersih dengan bijak, sebagai pembelajaran bagi anak-anak sejak dini, untuk menghemat air bersih. Isu penghematan air perlu ditanamkan sejak dini. Apalagi Kampung Klayas, artinya kampung dengan air yang selalu mengalir, di mana makna tersebut jauh dari kenyataan.

Faktanya, masyarakat kampung Klayas mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk keperluan mandi dan cuci, warga memanfaatkan air hujan. Namun sejak ada program Klayas Bersih, kebutuhan air bersih sudah dapat dipenuhi dan dapat diakses di 78 rumah warga kampung Klayas.

Program Klayas Bersih, merupakan kolaborasi antara PT Kilang Pertamina Internasional dengan Petrogas, sejak 2021. Sumur sumber air bersih dan tangki penampungan air milik Petrogas. Agar air bisa dinikmati warga, PT KPI mendukung penyediaan air ke masyarakat melalui pipa pengontrol dan instalasi saluran air ke rumah.

baca juga: Jaga Ketahanan Energi, Pertamina Berhasil Genjot Produksi Kilang

"Air merupakan kebutuhan mendasar yang menjadi isu di Kampung Klayas. Program Klayas Bersih tidak hanya membantu menyalurkan air ke masyarakat, namun juga membentuk kelembagaan masyarakat yakni Dewan Air yang diberikan pelatihan instalasi saluran air, pengaturan pendistribusian, serta perawatan saluran air," jelas Didik.

Sistem penyaluran air ini dikerjakan oleh kelompok pemuda Klayas, yang tergabung dalam Dewan Air, yang diketuai Nimbrot. Anggota Dewan Air, diberikan pelatihan instalasi air, pengaturan pendistribusian sekaligus perawatan saluran air. "Saya jadi tahu tentang pengelolaan air bersih dan perawatan saluran air bagi masyarakat," kata Nimbrot.

Edukasi tentang penghematan air ini sejalan dengan kebijakan keberlanjutan perusahaan, di mana penghematan air menjadi topik dalam mendukung pelestarian air bersih. "Program edukasi hemat air bersih dengan media buku cerita, sekaligus mendukung Sustainable Development Goals (SDG's) tujuan ke-6 yakni penyediaan air bersih dan sanitasi layak, dimana memberikan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih, serta mendorong upaya dalam efisiensi penggunaan air bersih," jelas Fajriyah Usman, VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero).

Ditulis Karyawan Unit III Kasim

Buku dongeng "Monster Air yang Selalu Marah" ini ditulis Dyah Putri Utami, Dodi Yapsenang, dan Daril Andrean Davinsa. Ketiganya karyawan PT KPI Unit VII, Kasim, Sorong, Papua Barat, dan terlibat aktif dalam program corporate social responsibility (CSR) PT KPI Unit VII, Kasim di Kampung Klayas.

Salah satu penulis, Dodi Yapsenang mengatakan, termotivasi menulis buku ini karena ingin mengajarkan anak-anak Kampung Klayas pintar menghemat air. "Karena lewat buku dongeng yang diceritakan oleh guru dan para orang tua, pesan-pesan yang baik itu gampang dimengerti oleh anak-anak," kata Dodi.

Dodi menyebutkan, Kakak Perwira dimaksud dalam buku yang mereka tulis, tak lain adalah karyawan PT KPI Unit VII Kasim. Para Kakak Perwira inilah yang terlibat aktif dalam program CSR PT KPI Unit VII, Kasim, di Kampung Klayas, Papua Barat.

Disinggung dalam buku "Monster Air yang Selalu Marah", bahwa Dewan Air Kampung Klayas merupakan salah satu lembaga sosial masyarakat yang dibentuk PT KPI, pada 2021. Struktur Dewan Air yang diisi para pemuda Kampung Klayas ini, bertugas untuk melakukan pengawasan dan maintenance terhadap saluran air yang ada di masyarakat.

Awal dibentuk, Dewan Air telah menyalurkan air bersih bagi 73 KK di Kampung Klayas, 1 SD, 1 gereja, dan 1 sentra pemberdayaan masyarakat. Sedangkan pada 2022, Dewan Air telah membangun kembali saluran air bagi 9 KK baru dan 1 PAUD. Selain itu, kelembagaan Dewan Air ini telah pula direplikasi di Kampung Kasim, Distrik Seget.

"Semua yang dilakukan anggota Dewan Air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kampung Klayas, dan dilakukan secara swadaya. Tentunya untuk pengadaan sarananya dibantu oleh PT KPI," kata putra asli daerah Sorong, Papua Barat ini.
(hdr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)