Menag: Santri Tidak Boleh Merasa Diistimewakan

Minggu, 23 Oktober 2022 - 03:48 WIB
loading...
Menag: Santri Tidak Boleh Merasa Diistimewakan
Ribuan santri melakukan pawai di Jalan Satria Sudirman, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (22/10/2022). Foto: Antara
A A A
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan para santri tidak boleh merasa diistimewakan karena adanya Peringatan Hari Santri. Dia mengatakan santri harus berusaha kalau mau berdaya.

“Kita ini semua bagian menikmati atas perjuangan para santri pendahulu kita. Karenanya, kita yang tinggal menikmati ini jangan enak-enakan, minta diistimewakan, tidak bisa. Santri tidak boleh merasa diistimewakan hanya gara-gara punya peringatan Hari Santri. Kita harus berusaha dan berdaya,” kata Yaqut Cholil dalam acara malam puncak Peringatan Hari Santri di Ballroom Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta, Sabtu (22/10/2022) malam.

Menurutnya, santri tidak cukup berbangga hati dengan apa yang diperjuangkan para santri pendahulu. “Santri memang bisa menjadi apa saja. Santri bisa menjadi pengusaha, menteri, bahkan presiden juga bisa. Tapi santri harus berjuang dan berusaha,” tuturnya.





Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan bahwa Hari Santri yang ditetapkan pemerintah pada 2015 adalah penghargaan atas perjuangan para pendahulu dalam memerdekakan bangsa Indonesia. Dia menjelaskan, Hari Santri tidak terlepas dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH Hasyim Asy'ari agar para kiai dan santri ikut berjuang dalam memerdekakan negeri.

“Saya mengingatkan kita semua, terutama santri bahwa Hari Santri ini penghargaan yang diberikan pemerintah, bukan untuk kita. Hari Santri ini penghargaan yang diberikan oleh negara kepada santri-santri pendahulu kita yang ikut berjuang memerdekaan NKRI,” ucapnya.

Sekadar diketahui, 22 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Santri Nasional.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2139 seconds (0.1#10.140)