Mahfud MD: Prabowo Sudah Hitung Kebutuhan Pertahanan 25 Tahun ke Depan

Kamis, 20 Oktober 2022 - 08:01 WIB
loading...
Mahfud MD: Prabowo Sudah...
Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan Menhan Prabowo Subiantoo telah menghitug kebutuhan pertananan Indonesia sampai 25 tahun mendatang. Foto/dok.SINDnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah menilai penting kekuatan persenjataan di Indonesia. Bahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah membuat proposal yang diberikan kepada presiden yang memuat proyeksi persenjataan sampai 25 tahun mendatang.

"Pemerintah katakan ini harus, persenjataan, keahlian kita harus disiapkan. Itu sudah diproyeksikan sekarang 2022, Pak Prabowo sudah menghitung 25 tahun ke depan," kata Mahfud dalam diskusi bersama Rocky Gerung di RGTV Channel ID, Selasa (19/10/2022).

"Sudah dihitung semua, pertambahan setiap tahunnya berapa kemudian biayanya dari mana, dapat dari mana, sudah dihitung bersama Kementerian Keuangan," imbuhnya.

Baca juga: Bawa Perusahaan Industri Pertahanan Dalam Negeri, Prabowo Teken Protokol Kerja Sama dengan Menhan UEA

Mahfud menilai bahwa persenjataan Indonesia masih perlu ditambah lagi. Menurutnya, hal itu sesuai dengan yang selama ini dikatakan oleh Prabowo. "Kalau kita hanya berpikir soal kemampuan atau kekuatan persenjataan kita memang sangat sangat mencemaskan. Bukan mencemaskan, tapi sangat mencemaskan,"

Mahfud menyebut jumlah pesawat tempur di Indonesia saja, masih jauh dari yang seharusnya. Menurut perhitungannya dengan Prabowo, kebutuhan pesawat di Indonesia seharusnya 200 unit. Namun, Indonesia hanya memiliki 17 unit. "Kita baru punya pesawat 17 yang tertentu. 17 ini pun, dua sudah dikanibal, sudah diiniin," ujarnya.

Mahfud mengungkapkan kondisi yang sama juga dialami pada senjata tembak dan kapal perang yang ada di Indonesia.

"Kapal perangnya, senjata juga yang jarak tembaknya 200.000 Km misalnya atau 200 Km kita misalnya punya berapa. Sementara kebutuhan dengan luasan seperti ini kita sudah menghitung semua," tuturnya.

Ia mengatakan saat ini proposal tersebut sedang dihitung ulang sehingga Indonesia siap untuk menghadapi tantangan dan ancaman pertahanan.

"Kemenhan itu sudah mengajukan proposal kepada presiden dan sekarang sedang dihitung ulang agar cermat menghitungnya, sehingga kita nanti akan menyediakan senjata seperti cara orang Jepang menyikapi negara negara lain," ucapnya.



Namun demikian, Mahfud menyayangkan banyaknya orang yang terlalu optimistis dengan keadaan yang ada saat ini dan menganggap remeh kemungkinan adanya perang

"Ada juga yang optimis, 'buat apa sih senjata-senjata gitu. Perang kayak gitu enggak akan ada, sekarang itu kan perang IT saja sebenarnya. Proxy yang banyak dikhawatirkan proxy sebenarnya bukan perang seperti itu'," ucap dia.

Prabowo dalam beberapa kesempatan mengungkapkan bahwa dirinya ditugaskan oleh Jokowi untuk merencanakan kebutuhan pertahanan Indonesia yang bersifat jangka panjang agar ada konsistensi kebijakan di bidang persenjataan.

“Jadi memang sesuai perintah Pak Presiden Joko Widodo dua setengah tahun yang lalu untuk membuat suatu desain besar, master plan pertahanan negara, menyangkut juga bagaimana kita bisa mengamankan alur-alur laut kepulauan Indonesia di mana 60% perdagangan laut dunia lewat perairan kita,” ungkap Prabowo.

Dijelaskan Prabowo, salah satu kekayaan Indonesia yang perlu dijaga adalah ikan dan kekayaan mineral di bawah laut seperti gas dan minyak bumi hingga ke semua itu perlu desain matang untuk keamanan negara. “Kekayaan kita sangat besar di wilayah ini sangat-sangat besar tidak hanya kekayaan ikan tetapi juga kekayaan mineral di bawah laut, gas dan minyak bumi di bawah laut,” ucap dia.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kesan Fary Francis,...
Kesan Fary Francis, Utusan Presiden Prabowo yang Hadiri Langsung Pelantikan Paus Leo XIV
Momen Prabowo Ngopi...
Momen Prabowo Ngopi saat Pidato di Kongres IV Tidar: Karena Diperintah Rakyat, Saya Minum
Mahfud MD Blak-blakan...
Mahfud MD Blak-blakan Tak Mau Gugat Ijazah Jokowi, Ternyata Ini Alasannya
Prabowo Berangkat ke...
Prabowo Berangkat ke Thailand, Bakal Bertemu Raja Maha Vajiralongkorn
Prabowo Tahu Ada Penegak...
Prabowo Tahu Ada Penegak Hukum Diancam hingga Dibuntuti
Gaya Komunikasi Prabowo...
Gaya Komunikasi Prabowo Dinilai Lugas dan Nasionalistik
Sejalan Asta Cita Pemerintahan...
Sejalan Asta Cita Pemerintahan Prabowo, ALDEI Dukung Permen No.8 2025 Komdigi
Diresmikan Prabowo,...
Diresmikan Prabowo, Lapangan Minyak Forel dan Terubuk Telan Investasi Rp9,8 Triliun
Pasukan Berkuda Iringi...
Pasukan Berkuda Iringi Kedatangan PM Australia Anthony Albanese ke Istana
Rekomendasi
China Cabut Larangan...
China Cabut Larangan Ekspor Mineral Langka kepada 28 Perusahaan AS
IQOS dan Seletti Kolaborasi...
IQOS dan Seletti Kolaborasi Ubah Wajah Masa Depan Industri Tembakau
Tak Ikut Demo Besok,...
Tak Ikut Demo Besok, Komunitas Ojek Online KON Pilih Tetap Layani Masyarakat
Berita Terkini
Nama Budi Arie Muncul...
Nama Budi Arie Muncul di Dakwaan Kasus Judol, Kejagung: Jaksa sebagai Penuntut Umum, Penyidiknya Polri
Profil Akhmad Wiyagus,...
Profil Akhmad Wiyagus, Peraih Hoegeng Awards yang Kini Sandang Pangkat Komjen Pol
Hima Persis Rumuskan...
Hima Persis Rumuskan Manifesto 2045, Mantan Ketum Beri Pandangan
Bertemu PM Thailand,...
Bertemu PM Thailand, Prabowo Suarakan Gencatan Senjata Palestina dan Damai Myanmar
DPD RI-Kemenko PMK Bersinergi...
DPD RI-Kemenko PMK Bersinergi Tingkatkan Kualitas Pembangunan Manusia
Dubes RI di Kamboja...
Dubes RI di Kamboja Terima Kunjungan Sespimti Polri, Bahas Kejahatan Lintas Negara dan Pelindungan WNI
Infografis
7 Jurusan Kuliah Terus...
7 Jurusan Kuliah Terus Akan Dibutuhkan 5 Tahun ke Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved