Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi, Kisah Menarik BJ Habibie tentang Teman Sekelasnya di Jerman
loading...
BJ Habibie merupakan mantan Presiden Republik Indonesia yang ke-3. Foto DOK ist
A
A
A
JAKARTA - Bacharudin Jusuf Habibie atau biasa dikenal BJ Habibie merupakan mantan Presiden Republik Indonesia yang ke-3.
Dikutip dari pemberitaan Sindonews, pria kelahiran Pare-Pare, 25 Juni 1936 ini sebelumnya menggantikan Soeharto dalam memimpin bangsa Indonesia. Dia menjabat dalam periode 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.
Pada sepak terjangnya, putra dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo ini dikenal sebagai sosok yang cerdas dan banyak berjasa bagi bangsa Indonesia.
Baca juga : Kepala Museum Kepresidenan Puji Museum BJ Habibie Parepare
Dalam riwayat pendidikannya, BJ Habibie pernah meniti ilmu di Governments Middlebare School. Sejak di bangku sekolah, dia sudah terlihat menonjol pribadi yang pintar dan berwawasan luas.
Setelah melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB), Habibie kembali menempuh jenjang yang lebih tinggi. Kali ini dia masuk ke Rhenisch Westfälische Technische Hochschule, Aachen, Jerman.
Dari sekian banyak kisah perjalanan BJ Habibie sepanjang hidupnya, pria asal Sulawesi Selatan ini memiliki sebuah cerita menarik kala dirinya tengah berkuliah di Jerman.
Singkat cerita, meski dikenal sangat cerdas, Habibie hanya bisa mendapat ranking atau peringkat ketiga di kelasnya. Adapun, pemegang posisi 1 dan 2 di kelas tersebut tersemat pada dua orang Yahudi yang cukup misterius.
Saking penasarannya dengan kecerdasan mereka, BJ Habibie memberanikan diri untuk bertanya. Tanpa basa-basi, dia langsung menanyakan terkait rahasia mereka bisa terus menjadi juara kelas.
Hingga pada suatu hari, di ajaklah Habibie untuk menginap di asrama kedua orang Yahudi tersebut. Ketika menginap disana, dia sontak heran karena melihat orang Yahudi ini bangun di jam 2 malam untuk membaca buku.
Karena penasaran, Habibie mendekati mereka secara diam-diam dan bertanya terkait buku apa yang tengah mereka baca di jam 2 begini. “Kamu baca apa jam segini?”.
Baca juga : Mengapa BJ Habibie Dijuluki Mr Crack? Ini Penjelasannya
Mereka pun lantas kaget dengan keberadaan Habibie disampingnya dan berusaha untuk menyembunyikan buku tersebut.
Setelahnya, diketahui bahwa kedua orang Yahudi ini ternyata membaca Al-Qur’an, kitab suci agama Islam. BJ Habibie yang kaget langsung menanyakan alasan mereka membacanya. “Ini kan kitab suci saya, Al-Qur’an. Kenapa kamu baca ini?”
Setelah ketahuan, mereka pun menjawabnya dengan tenang. “Rudy, seandainya umat Islam membaca Al-Qur’an dan menaruh perhatian lebih terhadapnya, niscaya mereka tidak bisa dikalahkan. Ini sebenarnya kunci kesuksesan umatmu yang telah ditinggalkan sendiri”.
Pasca melewati kejadian di hari tersebut, BJ Habibie mulai rutin bangun dini hari. Dia bersuci, kemudian sholat tahajud, serta membaca Al-Qur’an. Kebiasaan ini dilakukannya sebagai rutinitas barunya.
Dikutip dari pemberitaan Sindonews, pria kelahiran Pare-Pare, 25 Juni 1936 ini sebelumnya menggantikan Soeharto dalam memimpin bangsa Indonesia. Dia menjabat dalam periode 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.
Pada sepak terjangnya, putra dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo ini dikenal sebagai sosok yang cerdas dan banyak berjasa bagi bangsa Indonesia.
Baca juga : Kepala Museum Kepresidenan Puji Museum BJ Habibie Parepare
Dalam riwayat pendidikannya, BJ Habibie pernah meniti ilmu di Governments Middlebare School. Sejak di bangku sekolah, dia sudah terlihat menonjol pribadi yang pintar dan berwawasan luas.
Setelah melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB), Habibie kembali menempuh jenjang yang lebih tinggi. Kali ini dia masuk ke Rhenisch Westfälische Technische Hochschule, Aachen, Jerman.
Dari sekian banyak kisah perjalanan BJ Habibie sepanjang hidupnya, pria asal Sulawesi Selatan ini memiliki sebuah cerita menarik kala dirinya tengah berkuliah di Jerman.
Singkat cerita, meski dikenal sangat cerdas, Habibie hanya bisa mendapat ranking atau peringkat ketiga di kelasnya. Adapun, pemegang posisi 1 dan 2 di kelas tersebut tersemat pada dua orang Yahudi yang cukup misterius.
Saking penasarannya dengan kecerdasan mereka, BJ Habibie memberanikan diri untuk bertanya. Tanpa basa-basi, dia langsung menanyakan terkait rahasia mereka bisa terus menjadi juara kelas.
Hingga pada suatu hari, di ajaklah Habibie untuk menginap di asrama kedua orang Yahudi tersebut. Ketika menginap disana, dia sontak heran karena melihat orang Yahudi ini bangun di jam 2 malam untuk membaca buku.
Karena penasaran, Habibie mendekati mereka secara diam-diam dan bertanya terkait buku apa yang tengah mereka baca di jam 2 begini. “Kamu baca apa jam segini?”.
Baca juga : Mengapa BJ Habibie Dijuluki Mr Crack? Ini Penjelasannya
Mereka pun lantas kaget dengan keberadaan Habibie disampingnya dan berusaha untuk menyembunyikan buku tersebut.
Setelahnya, diketahui bahwa kedua orang Yahudi ini ternyata membaca Al-Qur’an, kitab suci agama Islam. BJ Habibie yang kaget langsung menanyakan alasan mereka membacanya. “Ini kan kitab suci saya, Al-Qur’an. Kenapa kamu baca ini?”
Setelah ketahuan, mereka pun menjawabnya dengan tenang. “Rudy, seandainya umat Islam membaca Al-Qur’an dan menaruh perhatian lebih terhadapnya, niscaya mereka tidak bisa dikalahkan. Ini sebenarnya kunci kesuksesan umatmu yang telah ditinggalkan sendiri”.
Pasca melewati kejadian di hari tersebut, BJ Habibie mulai rutin bangun dini hari. Dia bersuci, kemudian sholat tahajud, serta membaca Al-Qur’an. Kebiasaan ini dilakukannya sebagai rutinitas barunya.
Lihat Juga :
(bim)
