Panglima TNI Diminta Fokus Kesejahteraan Prajurit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa disarankan lebih fokus memperhatikan tentang kesejahteraan prajurit . Sebab, TNI merupakan gardan terdepan dalam menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia.
"Kita berpikir logis besarnya Indonesia, pentingnya pertahanan Indonesia, ya kembali pada jati diri TNI, yang menjadi bagian pertahanan, pembela negara yang menyatu dengan rakyat. Satu dengan rakyat itu artinya mereka care dengan apa yang terjadi di tempat prajurit di bawah," kata pengamat politik President University, Muhammad AS Hikam, Rabu (5/10/2022).
Menurutnya, memperjuangkan kesejahteraan prajurit lebih utama. Dia menjelaskan, kondisi dunia sekarang ini sangat dipengaruhi apa yang disebut digital media, sosial media, medsos. Hikam menyarankan Jenderal Andika meneladani dan menjadikan mantan Panglima TNI Muhammad Jusuf Amir sebagai inspirasi. Sebab, selama menjadi orang nomor satu di lingkungan TNI, M Jusuf terus mempedulikan nasib kesejahteraan TNI. Bahkan hal remeh-temeh pun, M Jusuf tanyakan kepada prajurit.
"Contohnya almarhum M Jusuf. Kalau ke daerah, yang ditanyakan kamu sudah punya pacar belum, kamu sudah beristri belum, keluargamu (sejahtera) belum". Sampai segitunya," kata mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.
M Jusuf, disampaikan Hikam, tidak akan tertarik pada pencitraan meskipun saat itu belum ada teknologi super canggih seperti saat ini. "Beliau tidak tertarik viralisme. Waktu itu memang belum ada viralisme seperti sekarang. Beliau lebih mempedulikan bagaimana prajurit-prajurit kesejahteraannya," katanya.
Hikam berharap Jenderal Andika memprioritaskan kesejahteraan prajurit. Jangan sampai ada prajurit yang kelaparan dan kekurangan gizi karena mereka menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan Indonesia.
"Jangan hanya insidentil. Sebab, menjaga keamanan dan pertahanan itu 24 jam dalam sehari," kata tokoh politik Nahdlatul Ulama (NU) itu.
"Kita berpikir logis besarnya Indonesia, pentingnya pertahanan Indonesia, ya kembali pada jati diri TNI, yang menjadi bagian pertahanan, pembela negara yang menyatu dengan rakyat. Satu dengan rakyat itu artinya mereka care dengan apa yang terjadi di tempat prajurit di bawah," kata pengamat politik President University, Muhammad AS Hikam, Rabu (5/10/2022).
Menurutnya, memperjuangkan kesejahteraan prajurit lebih utama. Dia menjelaskan, kondisi dunia sekarang ini sangat dipengaruhi apa yang disebut digital media, sosial media, medsos. Hikam menyarankan Jenderal Andika meneladani dan menjadikan mantan Panglima TNI Muhammad Jusuf Amir sebagai inspirasi. Sebab, selama menjadi orang nomor satu di lingkungan TNI, M Jusuf terus mempedulikan nasib kesejahteraan TNI. Bahkan hal remeh-temeh pun, M Jusuf tanyakan kepada prajurit.
"Contohnya almarhum M Jusuf. Kalau ke daerah, yang ditanyakan kamu sudah punya pacar belum, kamu sudah beristri belum, keluargamu (sejahtera) belum". Sampai segitunya," kata mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.
M Jusuf, disampaikan Hikam, tidak akan tertarik pada pencitraan meskipun saat itu belum ada teknologi super canggih seperti saat ini. "Beliau tidak tertarik viralisme. Waktu itu memang belum ada viralisme seperti sekarang. Beliau lebih mempedulikan bagaimana prajurit-prajurit kesejahteraannya," katanya.
Hikam berharap Jenderal Andika memprioritaskan kesejahteraan prajurit. Jangan sampai ada prajurit yang kelaparan dan kekurangan gizi karena mereka menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan Indonesia.
"Jangan hanya insidentil. Sebab, menjaga keamanan dan pertahanan itu 24 jam dalam sehari," kata tokoh politik Nahdlatul Ulama (NU) itu.
(abd)