Survei: Ketokohan Prabowo Subianto Bisa Persatukan Kubu-kubu Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai politik (parpol) berperan penting dalam proses pembentukan pemerintahan. Sistem Presidensial yang multipartai, cenderung menghasilkan koalisi pemerintahan yang rapuh.
Untuk itu, diperlukan ketokohan yang mumpuni agar koalisi pemerintahan kelak berjalan solid demi mewujudkan cita-cita negara.
Peneliti Litbang Sin Po Syahrial Mayus mengatakan, ketokohan ketua umum atau elite parpol menjadi kunci. Syahrial kemudian menyampaikan, dari sembilan ketua umum parpol, ketokohan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto berada paling puncak.
Selanjutnya, pertanyaan yang sama kepada partai-partai lain. Saat disebut PDIP, muncul nama Megawati 40,4%, Kepala Banteng 18,4%, Jokowi 14,6%. Saat mendengar kata Golkar, muncul Pohon Beringin 35,6%, Soeharto 15,1%, Warna Kuning 8,2%.
Nasdem: Surya Paloh 46,1%, Warna Biru 10,0%, Partai Biru 9,5%. PKS; Partai Islam 71,1%, Ahmad Syaikhu 3,8%, Partai Baru 3,0%. PPP; Partai Islam 50,6%, Lambang Ka’bah 32,8%, Partai Baru 3,4%. PAN; Amin Rais 39,6%, Partai Islam 16,4%, Partai Muhammadiyah 6,9%. Demokrat; Susilo Bambang Yudhoyono 71,6%, AHY 6,9%, Partai Korupsi 2,1%
Berikut urutan ketokohan masing-masing Ketua Umum/Elite Parpol:
1. Prabowo Subianto 71,8%
2. Susilo Bambang Yudhoyono71,6%
3. Surya Paloh 46,1%
4. Megawati 40,4%
5. Amien Rais 39,6%
6. Soeharto 15,1%
7. Ahmad Syaikhu 3,8%
Yang unik, menurut Syahrial, nama Jokowi masih belum menempel ketat di PDIP. Malah yang muncul sebagai tokoh utama di PDIP masih Megawati. "Ini artinya, hitam putihnya PDIP bukan di tangan Jokowi," jelas Syahrial.
"Lebih uniknya, walaupun Amien Rais sudah tak lagi di PAN, namun nama Amien Rais masih sangat kuat menempel di PAN," kata Syahrial.
Untuk itu, diperlukan ketokohan yang mumpuni agar koalisi pemerintahan kelak berjalan solid demi mewujudkan cita-cita negara.
Peneliti Litbang Sin Po Syahrial Mayus mengatakan, ketokohan ketua umum atau elite parpol menjadi kunci. Syahrial kemudian menyampaikan, dari sembilan ketua umum parpol, ketokohan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto berada paling puncak.
Selanjutnya, pertanyaan yang sama kepada partai-partai lain. Saat disebut PDIP, muncul nama Megawati 40,4%, Kepala Banteng 18,4%, Jokowi 14,6%. Saat mendengar kata Golkar, muncul Pohon Beringin 35,6%, Soeharto 15,1%, Warna Kuning 8,2%.
Nasdem: Surya Paloh 46,1%, Warna Biru 10,0%, Partai Biru 9,5%. PKS; Partai Islam 71,1%, Ahmad Syaikhu 3,8%, Partai Baru 3,0%. PPP; Partai Islam 50,6%, Lambang Ka’bah 32,8%, Partai Baru 3,4%. PAN; Amin Rais 39,6%, Partai Islam 16,4%, Partai Muhammadiyah 6,9%. Demokrat; Susilo Bambang Yudhoyono 71,6%, AHY 6,9%, Partai Korupsi 2,1%
Berikut urutan ketokohan masing-masing Ketua Umum/Elite Parpol:
1. Prabowo Subianto 71,8%
2. Susilo Bambang Yudhoyono71,6%
3. Surya Paloh 46,1%
4. Megawati 40,4%
5. Amien Rais 39,6%
6. Soeharto 15,1%
7. Ahmad Syaikhu 3,8%
Yang unik, menurut Syahrial, nama Jokowi masih belum menempel ketat di PDIP. Malah yang muncul sebagai tokoh utama di PDIP masih Megawati. "Ini artinya, hitam putihnya PDIP bukan di tangan Jokowi," jelas Syahrial.
"Lebih uniknya, walaupun Amien Rais sudah tak lagi di PAN, namun nama Amien Rais masih sangat kuat menempel di PAN," kata Syahrial.