Cak Nanto Sebut Andi Arief Buat Fitnah Keji dan Merusak Demokrasi

Senin, 26 September 2022 - 21:46 WIB
loading...
Cak Nanto Sebut Andi Arief Buat Fitnah Keji dan Merusak Demokrasi
Cak Nanto mengkritik pernyataan Andi Arief sebagai fitnah keji dan merusak demokrasi. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengecam video viral yang menampilkan politisi Demokrat, Andi Arief memfitnah Presiden Jokowi. Sunanto yang akrab disapa Cak Nanto menilai video tersebut sebagai fitnah. “Ini merupakan firnah yang keji,” ujar Cak Nanto dalam keterangannya, Senin (26/9/2022).

Video tersebut memperlihatkan pernyataan Andi Arief yang menuding Presiden Jokowi mengatur kandidat pilpres 2024 dan mengancam partai-partai koalisi untuk mendukung Ketua DPR Puan Maharani sebagai kandidat Pilpres. Cak Nanto menilai tuduhan tersebut merusak demokrasi karena selain melibatkan Presiden, juga menuding adanya keberpihakan partai koalisi dalam berpolitik.



“Saya sudah mendengarkan potongan video yang beredar, Andi Arief bukan saja memfitnah secara keji Presiden, fitnahan juga dialamatkan kepada seluruh partai koalisi, ini saya kira cara Andi Arief sangat buruk dan merusak nilai demokrasi,” beber Cak Nanto.

Oleh karenanya, Cak Nanto mendesak Andi Arief dan Partai Demokrat untuk mengutamakan nilai-nilai demokrasi dalam berpolitik. Menurutnya, sikap Andi Arief tersebut dapat merusak praktik berdemokrasi yang ada di Indonesia.

“Saya minta untuk Andi Arief, Demokrat, SBY, atau siapapun yang mau bertarung merebut hati rakyat pada pemilu 2024, untuk mengutamakan nilai-nilai demokrasi yang baik,” jelas Cak Nanto.

“Jangan hanya produksi hoaks, tebar fitnah, playing victims, dan semacamnya. Utamakan silaturahmi, ajari rakyat cara-cara politik yang baik, jangan kedepankan kebencian dan fitnah-fitnah,” lanjut Cak Nanto.



Menurut aktivis Muhammadiyah asal Bangkalan, Madura tersebut, sosok Presiden Jokowi kerap selalu menjadi sasaran fitnah. Kendati demikian, ia mengungkapkan fitnah terhadap Jokowi pun terbukti tidak berdasar.

“Dan terbukti bahwa semua hanya isapan jempol,” katanya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1979 seconds (0.1#10.140)