Pangkat Terakhir 7 Pahlawan Revolusi Setelah Mendapatkan Penghargaan Anumerta

Jum'at, 23 September 2022 - 10:48 WIB
loading...
A A A
7. Kapten Anumerta Piere Tendean (1939-1965)
Pangkat Terakhir 7 Pahlawan Revolusi Setelah Mendapatkan Penghargaan Anumerta

Foto/Wikipedia

Piere Tendean lahir 21 Februari 1939 di Jakarta. Selesai mengikuti pendidikan di Akademi Militer Jurusan Teknik tahun 1962 ia menjabat Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan. Ia ikut bertugas menyusup ke daerah Malaysia ketika sedang berkonfrontasi dengan Malaysia.

Sejak kecil Piere Tendean memiliki sifat-sifat yang menyenangkan yakni rendah hati, suka bergaul, dan suka menolong. Karena itu ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Sekolah Menengah maupun ketika menjadi Taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD), ia selalu banyak mempunyai teman dan disayangi oleh guru, pimpinan sekolah, dan instrukturnya.

Pada April 1965, Piere Tendean diangkat sebagai ajudan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Nasution. Pada I Oktober l 965, dinihari gerombolan pemberontak PKI mengepung rumah Jenderal AH. Nasution. Piere Tendean yang berada di sana ditangkap dan dibunuh. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam PahlawanKalibata, Jakarta. Pangkat Pierre Tendean dinaikkan dari Letnan Satu menjadi Kapten.

Itulah pangkat terakhir 7 Pahlawan Revolusi setelah mendapatkan penghargaan anumerta.
(abd)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0738 seconds (0.1#10.140)