Meluruskan Makna Doktrin Al Wala' Wal Bara' yang Dibawa Kelompok Radikal
loading...

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Darud Dawah Wal Irsyad (PB DDI) KH Muhammad Suaib Tahir. FOTO/IST
A
A
A
JAKARTA - Kelompok radikal masih begitu gencar membawa semacam doktrin Al Wala' Wal Bara' sebagai legitimasi pembenar ajaran (eksklusifisme). Umat Islam hanya boleh loyal atau bersaudara sesama umat Islam Al Wala' (loyalitas) sesama umat Islam. Sedangkan terhadap mereka yang nonmuslim, itu harus bersikap Wal Bara' (melepas diri) atau bermusuhan.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Darud Da'wah Wal Irsyad (PB DDI) KH Muhammad Suaib Tahir memandang miris penyempitan makna yang dilakukan oleh kelompok radikal terkait ungkapan Al Wala' Wal Bara' tersebut. Padahal sejatinya ungkapan tersebut memiliki makna yang mulia untuk tuntunan umat agar loyal memperjuangkan kebaikan bersama, terlepas dari perbedaan suku, ras, dan agama.
"Nah kesalahan sebagian orang adalah karena makna ini diartikan secara terbatas. Kenapa? Karena sesungguhnya kita juga memang harus loyal kepada agama kita, tetapi dalam arti bukan berarti bahwa kita harus memusuhi yang lain," ujar Kiai Suaib di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Baca juga: Ketua Bidang Keagamaan Partai Perindo Bagikan Tips Terhindar Paham Radikalisme di Medsos
Muhammad Suaib melanjutkan, Al Wala' dan Wal Bara' berasal dari bahasa Arab. Al Wala' artinya loyalitas, sedangkan Wal Bara' memiliki makna melepaskan diri. Artinya, sebagai muslim harus loyal kepada umat Islam dan tidak boleh loyal kepada mereka yang bukan muslim.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Darud Da'wah Wal Irsyad (PB DDI) KH Muhammad Suaib Tahir memandang miris penyempitan makna yang dilakukan oleh kelompok radikal terkait ungkapan Al Wala' Wal Bara' tersebut. Padahal sejatinya ungkapan tersebut memiliki makna yang mulia untuk tuntunan umat agar loyal memperjuangkan kebaikan bersama, terlepas dari perbedaan suku, ras, dan agama.
"Nah kesalahan sebagian orang adalah karena makna ini diartikan secara terbatas. Kenapa? Karena sesungguhnya kita juga memang harus loyal kepada agama kita, tetapi dalam arti bukan berarti bahwa kita harus memusuhi yang lain," ujar Kiai Suaib di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Baca juga: Ketua Bidang Keagamaan Partai Perindo Bagikan Tips Terhindar Paham Radikalisme di Medsos
Muhammad Suaib melanjutkan, Al Wala' dan Wal Bara' berasal dari bahasa Arab. Al Wala' artinya loyalitas, sedangkan Wal Bara' memiliki makna melepaskan diri. Artinya, sebagai muslim harus loyal kepada umat Islam dan tidak boleh loyal kepada mereka yang bukan muslim.
Lihat Juga :