SBY Sebut Ada Tanda-tanda Pemilu 2024 Tak Jurdil, Bawaslu: Ini Warning
loading...

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan menjadikan peringatan soal pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal tanda-tanda Pemilu 2024 akan berjalan tidak jujur dan adil (jurdil).
"Pernyataan Pak SBY tentu menjadi warning bagi Bawaslu yang bertugas mencegah dan menindak pelanggaran maupun sengketa proses Pemilu, serta mengawasi penyelenggaraan tahapan Pemilu, untuk bisa bekerja sebaik-baiknya," kata Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty, Senin (19/9/2022).
Baca juga: SBY Turun Gunung Hadapi Pemilu 2024, Hasto: PDIP Naik Gunung
Sebab ia meyakini, jika semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan pesta demokrasi bisa berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Di samping itu kata dia, dalam konteks pengawasan, Bawaslu akan menindaklanjuti temuan atau laporan dugaan pelanggaran sesuai dengan mekanisme penanganan pelanggaran yang berlaku.
"Artinya sepanjang laporan masyarakat, memenuhi standar persyaratan dugaan pelanggaran, tentu akan ditindaklanjuti oleh Bawaslu," ujarnya.
Baca juga: SBY Turun Gunung di Pemilu 2024, Pengamat: Kepentingan Demokrat sedang Terancam
Diberitakan sebelumnya, SBY menyebutkan ada tanda-tanda Pemilu 2024 akan berjalan tidak Jurdil. Oleh sebab itu, dia berinisiatif turun gunung menghadapi pesta demokrasi tersebut.
Hal itu disampaikan Presiden ke-6 RI saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, 16 September 2022.
SBY mengatakan, dirinya terpaksa turun gunung menghadapi Pemilu 2024 dikarenakan adanya tanda-tanda Pemilu tidak jujur.
"Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka. Dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ujarnya dalam video akun tiktok Partai Demokrat.
"Pernyataan Pak SBY tentu menjadi warning bagi Bawaslu yang bertugas mencegah dan menindak pelanggaran maupun sengketa proses Pemilu, serta mengawasi penyelenggaraan tahapan Pemilu, untuk bisa bekerja sebaik-baiknya," kata Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty, Senin (19/9/2022).
Baca juga: SBY Turun Gunung Hadapi Pemilu 2024, Hasto: PDIP Naik Gunung
Sebab ia meyakini, jika semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan pesta demokrasi bisa berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Di samping itu kata dia, dalam konteks pengawasan, Bawaslu akan menindaklanjuti temuan atau laporan dugaan pelanggaran sesuai dengan mekanisme penanganan pelanggaran yang berlaku.
"Artinya sepanjang laporan masyarakat, memenuhi standar persyaratan dugaan pelanggaran, tentu akan ditindaklanjuti oleh Bawaslu," ujarnya.
Baca juga: SBY Turun Gunung di Pemilu 2024, Pengamat: Kepentingan Demokrat sedang Terancam
Diberitakan sebelumnya, SBY menyebutkan ada tanda-tanda Pemilu 2024 akan berjalan tidak Jurdil. Oleh sebab itu, dia berinisiatif turun gunung menghadapi pesta demokrasi tersebut.
Hal itu disampaikan Presiden ke-6 RI saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, 16 September 2022.
SBY mengatakan, dirinya terpaksa turun gunung menghadapi Pemilu 2024 dikarenakan adanya tanda-tanda Pemilu tidak jujur.
"Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka. Dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ujarnya dalam video akun tiktok Partai Demokrat.
(maf)
Lihat Juga :