Keahlian 6 Pasukan Elite TNI, Bergerak Senyap Tanpa Terdeteksi hingga Torpedo Berjiwa
loading...
A
A
A
Tidak mudah untuk menjadi anggota Yon Taifib. Salah satu seleksi terberat yang harus dijalani calon anggota pasukan ini adalah berenang sejauh 3 Kilometer dalam kondisi tangan dan kaki terikat. Mampu melakukan renang jarak jauh.
4. Kopaska
Komando Pasukan Katak (Kopaska) juga merupakan pasukan khusus TNI AL. Kopaska kerap mengemban tugas operasi rahasia seperti, operasi amfibi, operasi khusus dan dukungan-dukungan lain guna memperlancar operasi-operasi TNI AL.
Pasukan komando yang memiliki semboyan “Tan Hana Wighna Tan Sirna” yang berarti “Tidak Ada Rintangan yang Tak Dapat Diatasi” ini didirikan pada 31 Maret 1962. Untuk menjadi prajurit Kopaska tidak sembarangan. Anggota Kopaska dipilih dari orang-orang terbaik dari TNI AL. Mereka juga harus sudah pernah bertugas di kapal TNI AL minimal dua tahun.
Karena tugas utama prajurit Kopaska adalah peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terorism.
Jika tidak sedang ditugaskan dalam suatu operasi, prajurit Kopaska dapat ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Saat ini, Kopaska terbagi menjadi tiga Komando yakni, Satuan Komando Pasukan Katak Armada I di Pondok Dayung, Jakarta Utara; Satuan Komando Pasukan Katak Armada II di Surabaya; dan Satuan Komando Pasukan Katak Armada III di Sorong.
5. Denjaka
Selain Kopaska dan Yon Taifib, TNI AL juga memiliki pasukan elite bernama Detasemen Jalamangkara (Denjaka). Denjaka merupakan satuan antiteror aspek laut, antisabotase di laut dan di pantai. Dikutip dari laman resmi Marinir, Denjaka terdiri dari satu markas detasemen, satu tim markas, satu tim teknik dan tiga tim tempur.
Setiap prajurit Denjaka wajib mengikuti pendidikan Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL) kurang lebih selama 5,5 bulan di Bumi Marinir Cilandak. Calon anggota Denjaka diberikan materi intelijen, taktik dan teknik antiteror, dan antisabotase, dasar-dasar spesialisasi, hingga komando kelautan.
4. Kopaska
Komando Pasukan Katak (Kopaska) juga merupakan pasukan khusus TNI AL. Kopaska kerap mengemban tugas operasi rahasia seperti, operasi amfibi, operasi khusus dan dukungan-dukungan lain guna memperlancar operasi-operasi TNI AL.
Pasukan komando yang memiliki semboyan “Tan Hana Wighna Tan Sirna” yang berarti “Tidak Ada Rintangan yang Tak Dapat Diatasi” ini didirikan pada 31 Maret 1962. Untuk menjadi prajurit Kopaska tidak sembarangan. Anggota Kopaska dipilih dari orang-orang terbaik dari TNI AL. Mereka juga harus sudah pernah bertugas di kapal TNI AL minimal dua tahun.
Karena tugas utama prajurit Kopaska adalah peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terorism.
Jika tidak sedang ditugaskan dalam suatu operasi, prajurit Kopaska dapat ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Saat ini, Kopaska terbagi menjadi tiga Komando yakni, Satuan Komando Pasukan Katak Armada I di Pondok Dayung, Jakarta Utara; Satuan Komando Pasukan Katak Armada II di Surabaya; dan Satuan Komando Pasukan Katak Armada III di Sorong.
5. Denjaka
Selain Kopaska dan Yon Taifib, TNI AL juga memiliki pasukan elite bernama Detasemen Jalamangkara (Denjaka). Denjaka merupakan satuan antiteror aspek laut, antisabotase di laut dan di pantai. Dikutip dari laman resmi Marinir, Denjaka terdiri dari satu markas detasemen, satu tim markas, satu tim teknik dan tiga tim tempur.
Setiap prajurit Denjaka wajib mengikuti pendidikan Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL) kurang lebih selama 5,5 bulan di Bumi Marinir Cilandak. Calon anggota Denjaka diberikan materi intelijen, taktik dan teknik antiteror, dan antisabotase, dasar-dasar spesialisasi, hingga komando kelautan.