Dari Jeju Peace Forum, Megawati Serukan Stop Perang

Kamis, 15 September 2022 - 13:27 WIB
loading...
Dari Jeju Peace Forum, Megawati Serukan Stop Perang
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato di Jeju Forum for Peace and Prosperity tahun 2022, di Jeju, Korea Selatan, Kamis (15/9/2022). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyerukan kepada dunia untuk menghentikan perang . Menurutnya, perdamaian dunia mendesak diwujudkan di tengah berbagai persoalan geopolitik saat ini.

"Kita melihat Perang Rusia-Ukraina belum usai, kini muncul ketegangan baru di Selat Taiwan. Demikian halnya persoalan di kawasan Timur Tengah; ketegangan di Laut Tiongkok Selatan; dan tentunya kita pernah mengingat betapa akibat bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki hingga upaya mewujudkan perdamaian di bumi Peninsula ini," kata Megawati dalam pidatonya di Jeju Forum for Peace and Prosperity tahun 2022, di Jeju, Korea Selatan, Kamis (15/9/2022).

Menurut Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, peperangan besar telah mewarnai sejarah peradaban dunia. Misalnya, perang dunia I dan II menjadi contoh perang abad modern. Dua perang itu disebut menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan berkepanjangan.



"Melalui Jeju Forum inilah, saya dan kita menyerukan bersama: tolonglah hentikan perang. Perang hanya akan menimbulkan derita kemanusiaan. Pesan perdamaian Jeju ini harus dikumandangkan," kata Megawati.

Putri Presiden Soekarno itu menilai perang telah membutakan kemanusiaan. Pasalnya, banyak korban yang ditimbulkan akibat perang. Dampak-dampak perang disebut sangat mengerikan.

"Bayangkan dari jumlah korban, Perang Dunia I sebanyak 10 juta meninggal dan 21 juta luka-luka. Perang Dunia II dengan korban 62,5 juta dari sekitar 50 negara yang terlibat. Dampak perang tentunya harus diingat sangatlah mengerikan. Belum lagi sejarah perang pada masa lampau," katanya.

Karena itu, Megawati mengajukan pertanyaan kepada semua peserta Jeju Forum. Dia bertanya, apakah dengan berbagai perang tersebut, dunia masih dibutakan oleh ambisi atau hasrat membangun hegemoni suatu negara tanpa mengenal akhir.

Baca juga: Megawati dan Ban Ki Moon Hadiri Welcoming Dinner Jeju Peace Forum 2022

"Lalu ke mana rasa kemanusiaan itu, dan ke mana kearifan para pemimpin dunia sehingga perdamaian menjadi sulit diwujudkan?" tanya Megawati lagi.

Megawati menjelaskan, dunia sangat merasakan dampak perang, mengingat semua orang menghuni bumi yang satu. Semua saling terkoneksi, saling tergantung, dan saling membutuhkan. Krisis lingkungan sebagai dampak pemanasan global, krisis energi, krisis pangan, dan ancaman resesi dunia yang kita derita, telah mengajarkan betapa seriusnya dampak perang.

"Dari situlah kita belajar bahwa perang di salah satu sudut dunia, membawa persoalan sangat serius di bagian dunia lain. Karena itulah sekali lagi stop perang," tegas Megawati.

"Dan marilah kita gelorakan energi perdamaian dengan penuh keyakinan. Itulah tugas sejarah yang bisa ditorehkan dari Jeju Forum for Peace and Prosperity ini," katanya.

Cahaya perdamaian, kata Megawati, akan menuntun para pemimpin bangsa-bangsa dunia, untuk lebih arif bijaksana, dan mengedepankan jalan perundingan, jalan musyawarah, guna mengakhiri perang dan berbagai ketegangan yang terjadi.

"Pengalaman sebagai presiden, saya merasa bahwa jalan perundingan, jalan musyawarah, sebenarnya selalu dapat dilakukan, tapi tentu saja yang diperlukan adalah kesabaran," katanya.

Megawati menjadi pembicara kunci di Jeju Peace Forum bersama mantan Sekjen PBB Ban Ki Moon dan Gubernur Maryland AS Larry Hogan. Menghadiri Jeju Peace Forum, Megawati ditemani oleh Dubes RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto, Bendahara DPP PDIP Olly Dondokambey, Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, dan Samuel Wattimena.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1645 seconds (0.1#10.140)