Dibuang dari Kopassus karena Cacat, Peraih Bintang Sakti Ini Malah Jadi Kunci Opsus Era Soeharto

Selasa, 13 September 2022 - 06:27 WIB
loading...
A A A
Mendengar Agus bakal dikeluarkan dari RPKAD karena cacat, Benny Moerdani naik darah. Benny memprotes kebijakan tersebut yang dinilai tidak adil. Benny menilai, anak buahnya itu korban pertempuran, kehilangan satu kaki akibat melaksanakan perintah operasi. Meskipun invalid, Agus masih bisa menjalankan tugas selaku perwira dengan cakap.

Protes keras Benny Moerdani membela anak buahnya Agus Hernoto ini berujung pada berakhirnya karier kedua prajurit terbaik Korps Baret Merah itu di RPKAD. Menteri/Pangad Letjen TNI Achmad Yani meminta Benny untuk menghadap Panglima Kostrad Mayjen TNI Soeharto. Pada 6 Januari 1965 Benny menyerahkan jabatannya sebagai Danyon I RPKAD.

Setelah keluar dari RPKAD, Agus bergabung dengan Resimen Tjakrabirawa, pasukan pengawal Presiden Soekarno. Namun selama bergabung dengan Tjakra Birawa, Agus merasa tidak nyaman. Benny Moerdani kemudian mengajaknya bergabung ke Kostrad. Keduanya kemudian melanjutkan karier militernya di dunia intelijen di bawah Wakil Asisten Intelijen Kostrad Letkol Ali Moertopo.

Dari sinilah karier keduanya melejit, kelak Benny Moerdani menjadi tokoh militer dan intelijen. Begitu juga dengan Agus Hernoto yang kemudian menjadi kunci keberhasilan operasi khusus (Opsus) baik di dalam maupun di luar negeri di era pemerintahan Presiden Soeharto.

Agus Itu Opsus, Opsus Itu Agus

Setelah Soeharto mengambil alih kekuasaan pascaperistiwa G30S/PKI, Operasi Khusus (Opsus) yang sempat vakum usai Trikora kemudian dihidupkan lagi. Tugasnya adalah menyosialisasikan bahwa pemerintahan Soeharto bukan hasil kudeta. Di Opsus Agus diberi tugas sebagai Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Opsus yang berlokasi di Jalan Raden Saleh No 52 Menteng, Jakarta Pusat.

Salah satu tugas awal Agus di Opsus adalah menyiapkan logistik untuk misi intelijen menyelesaikan konfrontasi dengan Malaysia. Tugas tersebut dilaksanakan dengan baik oleh Agus. Di Markas Opsus meja kerja Agus berada paling dekat dengan pintu masuk Benny Moerdani dan Perwira Pelaksana Opsus Ali Moertopo sehingga siapa pun yang ingin bertemu Ali Moertopo harus melewati Agus.

Dibuang dari Kopassus karena Cacat, Peraih Bintang Sakti Ini Malah Jadi Kunci Opsus Era Soeharto

Kolonel Inf. Agus Hernoto bersama Mayjen TNI Ali Moertopo. Foto/istimewa

Seiring perjalanan waktu, peran Agus menjadi sangat sentral di Opsus yang banyak melakukan kegiatan tertutup dan rahasia. Apalagi Opsus di bawah kepemimpinan Ali Moertopo tidak hanya mengurusi bidang intelijen tapi juga ekonomi, sosial, dan politik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Soeharto.

Tidak hanya menyiapkan logistik, membuat sandi-sandi untuk misi intelijen, Agus juga dipercaya menampung dan mengelola uang cukup besar yang masuk dan mengeluarkannya untuk logistik dan operasional Opsus. Sebab operasi intelijen tertutup memerlukan dana yang sangat besar. Salah satunya dalam menyukseskan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Papua.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4345 seconds (0.1#10.140)