Akhiri Konflik Internal PPP, Arsul Sani Sarankan Suharso dan Mardiono Bertemu

Rabu, 07 September 2022 - 08:17 WIB
loading...
Akhiri Konflik Internal PPP, Arsul Sani Sarankan Suharso dan Mardiono Bertemu
Suharso Monoarfa disarankan menemui Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono guna mengakhiri konflik di internal PPP pasca keputusan Mukernas PPP di Banten, Senin (5/9/2022). Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Suharso Monoarfa disarankan menemui Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono guna mengakhiri konflik di internal PPP pasca keputusan pemecatannya dalam Mukernas PPP di Banten, Senin (5/9/2022).

Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani mengatakan keduaya adalah sahabat dan ia menyarankan itu sejak awal munculnya bibit-bibit konflik. Apalagi, Suharso juga yang menunjuk Mardiono sebagai Koordinator PPP di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan PAN.

"Solusinya ya bertemulah Pak Suharso dengan Pak Mardiono, ini dua orang sahabat. Kemarin kan saya bilang (sejak awal konflik), misalnya Pak Suharso Ketua Umum kemudian menunjuk Pak Mardiono sebagai koordinator di KIB," ujar Arsul kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Menurut Arsul, Mardiono pasti berkenan untuk diajak bertemu kapanpun. Apalagi, sebelumnya Mardiono menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan, kini sebagai Plt Ketum. Jadi dia menyarankan agar Suharso diberi jabatan sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai.

"Insya Allah kalau bertemu Pak Mardiono at anytimes itu kalau diajak bertemu itu akan berkenan," ucapnya.

"Saya pribadi mengusulkan ya, supaya Pak Mardiono kan sebelumnya Ketua Majelis Pertimbangan, Pak Harso Ketua Umum. Sekarang Pak Mardiono Plt Ketua Umum, ya Pak Suharso jadi saja Ketua Majelis Pertimbangan Partai," saran Anggota Komisi III DPR ini.

Bahkan, kata Wakil Ketua MPR ini, usulan itu sudah disampaikan berkali-kali. Bertukar kedudukan dalam partai adalah hal yang biasa, yang tidak boleh menurutnya itu bertukar pasangan.

"Itu sudah saya sampaikan berkali-kali, memang seperti itu, tukar tempat, tukar kursi. Yang enggak boleh kan tukar pacar, kalau sekarang tukar kursi kedudukan di partai kan enggak masalah," tandasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1983 seconds (0.1#10.140)