PPP Diperkirakan Gabung ke Poros Pengusung Anies Baswedan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, dan Majelis Kehormatan PPP telah resmi memberhentikan Suharso Monoarfa dari kursi Ketua Umum dan menggantinya dengan Muhammad Mardiono. Adanya perubahan ini diprediksi bisa mengubah arah politik PPP, yang sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) .
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam mengatakan, kepemimpinan baru PPP pengganti Suharso Monoarfa kemungkinan akan mengoreksi keputusan politik koalisi. PPP bisa saja keluar dari KIB dan masuk ke dalam poros koalisi yang sedang digagas oleh NasDem, PKS, dan Demokrat.
"Salah satu kemungkinannya ke koalisi Demokrat, Nasdem, dan PKS untuk mengusung Anies sebagai representasi Islam yang dekat dengan basis pemilih loyal PPP. Terlebih lagi jika pasangan Anies-AHY dideklarasikan, maka narasi Islam-nasionalis akan semakin tepat untuk corak politik PPP," kata Umam, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: PAN Berharap Kisruh Internal PPP Tak Berpengaruh ke KIB
Menurut Umam, alasan mengapa ada kemungkinan PPP keluar dari KIB karena tidak ingin sekadar menjadi pelengkap. PPP berpeluang dibawa untuk bergabung dengan koalisi lain, yang lebih merepresentasikan karakter nilai-nilai politik Islam, untuk menjaga basis pemilih loyalnya.
Dia menyinggung perolehan suara PPP di Pemilu 2019 mengalami penurunan suara dikarenakan dukungan elite partai terhadap pasangan capres tidak merepresentasikan karakter basis pemilih loyalnya. "Akibatnya, banyak pemilih PPP yang bermigrasi ke partai lain, hingga membuat elektabilitas PPP terkoreksi menjadi 4,52%, atau hanya 0,52% di atas ambang batas parlemen (parliamentary threshold) yang ada," katanya.
Tetap di KIB
Waketum PPP Arsul Sani menegaskan bahwa posisi PPP di KIB masih sama. Menurut Arsul, yang selama ini bergerak di KIB adalah Muhammad Mardiono yang saat ini didapuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP.
"Pak Muhammad Mardiono itu adalah koordinator dari PPP untuk KIB selama ini. Jadi itu udah ketahuanlah jawabannya," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (5/9/2022).
Posisi seperti ini, dikatakan Arsul, sama halnya dengan anggota KIB lainnya, yakni Golkar dan PAN. "Sebagaimana Pak Asman Abnur dari PAN. Kalau dari Golkar kalau tidak salah Pak Sekjen (Lodewijk Paulus) sendiri," katanya.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam mengatakan, kepemimpinan baru PPP pengganti Suharso Monoarfa kemungkinan akan mengoreksi keputusan politik koalisi. PPP bisa saja keluar dari KIB dan masuk ke dalam poros koalisi yang sedang digagas oleh NasDem, PKS, dan Demokrat.
"Salah satu kemungkinannya ke koalisi Demokrat, Nasdem, dan PKS untuk mengusung Anies sebagai representasi Islam yang dekat dengan basis pemilih loyal PPP. Terlebih lagi jika pasangan Anies-AHY dideklarasikan, maka narasi Islam-nasionalis akan semakin tepat untuk corak politik PPP," kata Umam, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: PAN Berharap Kisruh Internal PPP Tak Berpengaruh ke KIB
Menurut Umam, alasan mengapa ada kemungkinan PPP keluar dari KIB karena tidak ingin sekadar menjadi pelengkap. PPP berpeluang dibawa untuk bergabung dengan koalisi lain, yang lebih merepresentasikan karakter nilai-nilai politik Islam, untuk menjaga basis pemilih loyalnya.
Dia menyinggung perolehan suara PPP di Pemilu 2019 mengalami penurunan suara dikarenakan dukungan elite partai terhadap pasangan capres tidak merepresentasikan karakter basis pemilih loyalnya. "Akibatnya, banyak pemilih PPP yang bermigrasi ke partai lain, hingga membuat elektabilitas PPP terkoreksi menjadi 4,52%, atau hanya 0,52% di atas ambang batas parlemen (parliamentary threshold) yang ada," katanya.
Tetap di KIB
Waketum PPP Arsul Sani menegaskan bahwa posisi PPP di KIB masih sama. Menurut Arsul, yang selama ini bergerak di KIB adalah Muhammad Mardiono yang saat ini didapuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP.
"Pak Muhammad Mardiono itu adalah koordinator dari PPP untuk KIB selama ini. Jadi itu udah ketahuanlah jawabannya," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (5/9/2022).
Posisi seperti ini, dikatakan Arsul, sama halnya dengan anggota KIB lainnya, yakni Golkar dan PAN. "Sebagaimana Pak Asman Abnur dari PAN. Kalau dari Golkar kalau tidak salah Pak Sekjen (Lodewijk Paulus) sendiri," katanya.
(abd)