Jokowi Sebut Capres 2024 Elektabilitas Tinggi Belum Tentu Didukung Parpol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan calon presiden ( capres ) yang memiliki elektabilitas tinggi belum tentu akan didukung oleh partai politik (parpol). Hal tersebut dikatakannya saat memberikan sambutan pada Rapat Pimpinan Nasional Bravo 5 di Ancol, Jakarta.
"Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi diajukan oleh partai atau gabungan partai. Kalau mereka tidak mau bagaimana?" kata Jokowi pada Rapimnas Bravo 5, Jumat (26/8/2022).
Bravo 5 merupakan kelompok purnawirawan TNI yang dibentuk untuk mendukung Joko Widodo dalam pilpres. Inisiator relawan itu adalah Letjen (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.
Jokowi pun berpesan kepada relawannya untuk tidak terburu-buru dalam mendukung kandidat Capres 2024. "Oleh sebab itu, sekali lagi ojo kesusu, tidak usah tergesa-gesa," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa berdasarkan undang-undang, capres juga harus diusung oleh parpol atau gabungan parpol. Maka dari itu, kata Jokowi, penting dukungan parpol untuk seorang capres maju pada Pilpres 2024.
"Konstitusi kita, undang-undang kita itu memang harus diusung oleh partai (politik) atau gabungan partai. Artinya apa, Bapak Ibu jangan mendukung kandidat itu sekarang, misalnya kita dukung Pak Fachrul Razi, misalnya. Pertanyaan saya yang mengajukan partai apa. Mengajukan Pak Luhut, pertanyaan saya partainya siapa yang mengajukan?" ungkapnya.
"Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi diajukan oleh partai atau gabungan partai. Kalau mereka tidak mau bagaimana?" kata Jokowi pada Rapimnas Bravo 5, Jumat (26/8/2022).
Bravo 5 merupakan kelompok purnawirawan TNI yang dibentuk untuk mendukung Joko Widodo dalam pilpres. Inisiator relawan itu adalah Letjen (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.
Jokowi pun berpesan kepada relawannya untuk tidak terburu-buru dalam mendukung kandidat Capres 2024. "Oleh sebab itu, sekali lagi ojo kesusu, tidak usah tergesa-gesa," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa berdasarkan undang-undang, capres juga harus diusung oleh parpol atau gabungan parpol. Maka dari itu, kata Jokowi, penting dukungan parpol untuk seorang capres maju pada Pilpres 2024.
"Konstitusi kita, undang-undang kita itu memang harus diusung oleh partai (politik) atau gabungan partai. Artinya apa, Bapak Ibu jangan mendukung kandidat itu sekarang, misalnya kita dukung Pak Fachrul Razi, misalnya. Pertanyaan saya yang mengajukan partai apa. Mengajukan Pak Luhut, pertanyaan saya partainya siapa yang mengajukan?" ungkapnya.
(rca)