PKS Ingin Figur Nasionalis-Religius, Prabowo Subianto Disebut Paling Potensial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memutuskan kriteria calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024 . Figur tersebut harus punya karakter nasionalis-religius.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai figur yang dimaksud potensial tersebut adalah Prabowo Subianto. Dengan kata lain, karakter Menteri Pertahanan itu cocok dengan selera PKS.
"Sejauh ini, yang paling potensial ya Prabowo Subianto yang sudah siap nyalon, itu kalau PKS berminat bergabung koalisi Gerindra-PKB," kata Fadhli saat dihubungi Kamis (18/8/2022).
Terlepas dari itu, Fadhli merasa seluruh figur yang bertengger di atas papan survei memiliki karakter nasionalis-religius. Hanya, dia merasa PKS akan mengangkat figur yang memiliki kedekatan ideologi.
"PKS melihat kedekatan idelogis sebagai parpol berhaluan dan berbasis massa islam dengan calon yang akan diusung," ucapnya.
Dengan begitu, kata Fadhli ada sinkronisasi antara suara elite dan kader akar rumput. "Kalau tidak begitu akan ada perpecahan ditubuh PKS sendiri dan tentunya akan berpengaruh pada suara pemilih PKS," terang Fadhli.
Sebagai informasi, kriteria calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung di Pilpres 2024 diputuskan PKS dalam Musyawarah Majelis Syura (MMS) VII di Mason Pine Hotel, Bandung pada 14-15 Agustus 2022.
“Memutuskan untuk mengusung bakal calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius, berpeluang besar untuk menang di Pemilihan Presiden 2024, dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri dalam keterangan tertulis, Selasa (16/8/2022).
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai figur yang dimaksud potensial tersebut adalah Prabowo Subianto. Dengan kata lain, karakter Menteri Pertahanan itu cocok dengan selera PKS.
"Sejauh ini, yang paling potensial ya Prabowo Subianto yang sudah siap nyalon, itu kalau PKS berminat bergabung koalisi Gerindra-PKB," kata Fadhli saat dihubungi Kamis (18/8/2022).
Terlepas dari itu, Fadhli merasa seluruh figur yang bertengger di atas papan survei memiliki karakter nasionalis-religius. Hanya, dia merasa PKS akan mengangkat figur yang memiliki kedekatan ideologi.
"PKS melihat kedekatan idelogis sebagai parpol berhaluan dan berbasis massa islam dengan calon yang akan diusung," ucapnya.
Dengan begitu, kata Fadhli ada sinkronisasi antara suara elite dan kader akar rumput. "Kalau tidak begitu akan ada perpecahan ditubuh PKS sendiri dan tentunya akan berpengaruh pada suara pemilih PKS," terang Fadhli.
Sebagai informasi, kriteria calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung di Pilpres 2024 diputuskan PKS dalam Musyawarah Majelis Syura (MMS) VII di Mason Pine Hotel, Bandung pada 14-15 Agustus 2022.
“Memutuskan untuk mengusung bakal calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius, berpeluang besar untuk menang di Pemilihan Presiden 2024, dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri dalam keterangan tertulis, Selasa (16/8/2022).
(muh)