PKS: Kalau Cinta Keluarga, Mudiknya Nanti Setelah Kondisi Aman

Senin, 27 April 2020 - 10:35 WIB
loading...
PKS: Kalau Cinta Keluarga, Mudiknya Nanti Setelah Kondisi Aman
PKS meminta, perantau asal Cirebon dan Indramayu yang tersebar di zona merah Covid-19 seperti Jabodetabek dan kota besar lainnya untuk tidak mudik Lebaran. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Netty Prasetiyani meminta perantau asal Cirebon dan Indramayu yang tersebar di zona merah Covid-19 seperti Jabodetabek dan kota besar lainnya untuk tidak mudik Lebaran. Netty meminta masyarakat mematuhi larangan mudik dari pemerintah.

"Kalau cinta pada keluarga di rumah, pulangnya nanti setelah kondisi aman," ujar Netty dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/4/2020).

(Baca juga: Kompolnas Apresiasi Kinerja Korlantas Polri Mencegah Masyarakat Mudik)

Netty yang juga sebagai Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS DPR RI ini mengungkapkan, perantau asal Cirebon Indramayu bekerja di sektor formal maupun informal seperti UMKM, jasa, kuliner sampai industri. "Kemudahan akses transportasi melalui tol Cipali membuat mobilitas penduduk tinggi," kata Netty.

Sekadar diketahui, Pemerintah Cirebon melaporkan sampai saat ini sudah lebih dari 35.000 pemudik tiba di Cirebon. "Bayangkan, jika jumlah sebanyak itu dianggap sebagai ODP, menjadi carrier atau naik status

menjadi PDP? Ini berbahaya dan patut menjadi perhatian bersama," kata anggota Komisi IX DPR ini.

Sementara itu, Data terbaru tercatat per 23 April, kota Cirebon 316 ODP, 8 PDP, 4 positif dengan 1 meninggal dunia. Kabupaten Cirebon ODP 157 dengan 3 meninggal dunia, PDP 42 dengan 8 meninggal dunia, positif 6 dengan 2 meninggal dunia. Sedangkan kabupaten Indramayu 637 ODP, 71 PDP dengan 21 meninggal dunia negatif, positif 2.

Melihat grafik yang makin meningkat, Netty juga meminta masyarakat jujur saat berhadapan dengan petugas kesehatan. "Sampaikan apa adanya, jangan menutupi kebenaran. Kita belajar dari kasus diisolasinya 21 tenaga kesehatan RS Ciremai akibat pasien dan keluarga pasien yang tidak jujur saat berobat akibat sesak nafas setelah sebelumnya kontak fisik dengan mayat pasien positif Covid-19," katanya.

Legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat VIII ini mengingatkan bahwa Cirebon dan Indramayu memiliki kerentanan kondisi yang dapat memperparah paparan Covid-19.

"Misalnya, cukup banyak penduduk berusia lanjut, kesadaran warga akan pentingnya kebersihan, kesehatan dan sanitasi lingkungan masih harus ditingkatkan dan Cirebon pun termasuk wilayah dengan tingkat penyebaran TBC dan DBD cukup tinggi. Kondisi ini menjadi faktor yang dapat memicu penyebaran Covid-19 jika banyak pemudik masuk ke Cirebon," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2236 seconds (0.1#10.140)