Podcast Aksi Nyata: Pentingnya Kehidupan Demokrasi di Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehidupan yang berdemokrasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Muhammad Sopiyan mengatakan, sistem demokrasi di Indonesia masih jalan di tempat.
"Saya kira transisi (demokrasi) di masyarakat Indonesia masih jalan di tempat, masih banyak hal yang saya kira PR yang harus dibereskan," papar Sopiyan saat hadir di Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia dengan tema:Pentingnya Kehidupan Demokrasi Dalam Masyarakat, Minggu (14/8/2022).
Menurutnya, hal ini juga selaras dengan kurangnya kritik terhadap para pemerintah. Ia menambahkan, ini menjadi sebuah problem dan PR bagi demokrasi di Indonesia. "Kita krisis soal absennya kritisasi terhadap kekuasaan. Sekarang bisa dilihat komponen-komponen LSM, aktivis, dan segala macam sudah banyak merapat kepada kekuasaan. Sehingga ruang-ruang kritis sudah tidak ada, ini menjadi problem, ini PR buat demokrasi kita," jelas Sopiyan.
Sopiyan menjelaskan, civil society merupakan unsur dari demokrasi, atau sebagai penyeimbang sehingga sebuah kontrol sosial sangat penting sebagai ekspresi serta kritik yang membangun.
"Itu adalah prinsip indikator demokrasi, ini saya lihat. Periodisasi ini menjadi persoalan ya artinya mestinya linkungan kampus adalah sebagai agen perubahan terhadap dinamika-dinamika kebangsaan," tambahnya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Muhammad Sopiyan mengatakan, sistem demokrasi di Indonesia masih jalan di tempat.
"Saya kira transisi (demokrasi) di masyarakat Indonesia masih jalan di tempat, masih banyak hal yang saya kira PR yang harus dibereskan," papar Sopiyan saat hadir di Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia dengan tema:Pentingnya Kehidupan Demokrasi Dalam Masyarakat, Minggu (14/8/2022).
Menurutnya, hal ini juga selaras dengan kurangnya kritik terhadap para pemerintah. Ia menambahkan, ini menjadi sebuah problem dan PR bagi demokrasi di Indonesia. "Kita krisis soal absennya kritisasi terhadap kekuasaan. Sekarang bisa dilihat komponen-komponen LSM, aktivis, dan segala macam sudah banyak merapat kepada kekuasaan. Sehingga ruang-ruang kritis sudah tidak ada, ini menjadi problem, ini PR buat demokrasi kita," jelas Sopiyan.
Sopiyan menjelaskan, civil society merupakan unsur dari demokrasi, atau sebagai penyeimbang sehingga sebuah kontrol sosial sangat penting sebagai ekspresi serta kritik yang membangun.
"Itu adalah prinsip indikator demokrasi, ini saya lihat. Periodisasi ini menjadi persoalan ya artinya mestinya linkungan kampus adalah sebagai agen perubahan terhadap dinamika-dinamika kebangsaan," tambahnya.
(cip)