Jelang Tahun Politik, Wamenag: Jangan Sampai Beda Pandangan Jadi Tidak Rukun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag untuk tetap menjaga kerukunan menjelang tahun politik . Ia mewanti-wanti agar jangan sampai perbedaan pandangan dan pilihan politik, antarsaudara menjadi tidak rukun.
Demikian diungkapkan Zainut saat memberikan pengarahan dan pembinaan kepada para ASN Kementerian Agama di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Zainut mengingatkan hal tersebut menjelang tahun politik pada 2024.
"Saya tegaskan, menjelang tahun politik, jangan sampai gara-gara berbeda pandangan, berbeda pilihan politik, suami-istri bertengkar, tetangga tidak berteguran, antarsaudara tidak rukun," kata Zainut Tauhid melalui pesan singkatnya kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (14/8/2022).
"Kita sebagai penghulu, penyuluh agama, guru, kita musti menjaga kerukunan dan perdamaian antarumat beragama, dan antarkelompok masyarakat," sambungnya.
Menurut Wamenag, kerukunan antarsaudara dan umat beragama penting untuk dikedepankan di tengah masyarakat yang majemuk. Apalagi Indonesia kaya akan adat istiadat, bahasa, suku, agama, pilihan politik. "Di dalam masyarakat yang majemuk ini kita harus memberikan pemahaman yang moderat, baik moderat dalam berpolitik maupun beragama," ujarnya.
Kementerian Agama, lanjut Zainut, memiliki program prioritas, salah satunya moderasi beragama. Menurutnya, moderasi yang dimaksud bukan memoderatkan agama, karena agama sejatinya nilai-nilainya sudah moderat.
Namun, sambung dia, yang perlu dimoderatkan adalah perilaku dan cara umat dalam menjalankan agamanya supaya tidak ekstrem, baik ekstrem kiri maupun kanan. Dalam kata lain agar beragama tidak radikal juga liberal.
Baca juga: Resmi Dikukuhkan Jadi Capres, Pengamat: Netral, Sosok Kuat Prabowo Bisa Bawa Perdamaian di Pilpres
"Indonesia ini merupakan negara damai atau darussalam dan juga negara yang cinta damai. Meskipun kita berasal dari agama, golongan, atau kelompok yang berbeda, tetapi kehidupan masyarakat kita tetap harmonis, penuh toleransi dan saling menghormati," kata Zainut.
Demikian diungkapkan Zainut saat memberikan pengarahan dan pembinaan kepada para ASN Kementerian Agama di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Zainut mengingatkan hal tersebut menjelang tahun politik pada 2024.
"Saya tegaskan, menjelang tahun politik, jangan sampai gara-gara berbeda pandangan, berbeda pilihan politik, suami-istri bertengkar, tetangga tidak berteguran, antarsaudara tidak rukun," kata Zainut Tauhid melalui pesan singkatnya kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (14/8/2022).
"Kita sebagai penghulu, penyuluh agama, guru, kita musti menjaga kerukunan dan perdamaian antarumat beragama, dan antarkelompok masyarakat," sambungnya.
Menurut Wamenag, kerukunan antarsaudara dan umat beragama penting untuk dikedepankan di tengah masyarakat yang majemuk. Apalagi Indonesia kaya akan adat istiadat, bahasa, suku, agama, pilihan politik. "Di dalam masyarakat yang majemuk ini kita harus memberikan pemahaman yang moderat, baik moderat dalam berpolitik maupun beragama," ujarnya.
Kementerian Agama, lanjut Zainut, memiliki program prioritas, salah satunya moderasi beragama. Menurutnya, moderasi yang dimaksud bukan memoderatkan agama, karena agama sejatinya nilai-nilainya sudah moderat.
Namun, sambung dia, yang perlu dimoderatkan adalah perilaku dan cara umat dalam menjalankan agamanya supaya tidak ekstrem, baik ekstrem kiri maupun kanan. Dalam kata lain agar beragama tidak radikal juga liberal.
Baca juga: Resmi Dikukuhkan Jadi Capres, Pengamat: Netral, Sosok Kuat Prabowo Bisa Bawa Perdamaian di Pilpres
"Indonesia ini merupakan negara damai atau darussalam dan juga negara yang cinta damai. Meskipun kita berasal dari agama, golongan, atau kelompok yang berbeda, tetapi kehidupan masyarakat kita tetap harmonis, penuh toleransi dan saling menghormati," kata Zainut.